Jumat 04 Sep 2020 17:28 WIB

Jika Jadi Presiden AS, Biden akan Sanksi Pejabat China

Biden akan sanksi pejabat China yang terkait pelanggaran HAM di Tibet.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Calon presiden dari Partai Demokrat, Mantan Wakil Presiden Joe Biden.
Foto: AP/Carolyn Kaster
Calon presiden dari Partai Demokrat, Mantan Wakil Presiden Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat presiden Amerika Serikat (AS) Joe biden mengatakan bila terpilih dalam pemilihan presiden bulan November mendatang, ia akan memberikan sanksi pada pejabat pemerintah China yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Tibet. Janji Biden ini menjadi pernyataan terkuat dan terjelas politisi AS dalam isu Tibet.

Calon presiden dari Partai Demokrat itu juga mengatakan bila terpilih ia akan menemui Dalai Lama. Ia berjanji bekerja sama dengan sekutu-sekutu AS untuk menekan Beijing kembali ke meja perundingan wakil rakyat Tibet.

Baca Juga

Pernyataan Biden ini disampaikan setelah Presiden China Xi Jinping berjanji untuk memperkuat cengkraman Beijing di Tibet, wilayah China yang berbatasan dengan India.

Janji itu Xi sampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi di Tibet yang  berakhir Sabtu (29/8) lalu.  Xi mengatakan demi menjaga stabilitas di Tibet maka China harus membangun 'benteng tak tertembus' dan mendidik masyarakat untuk memerangi 'perpecahan'.

"(Pernyataan Xi terlihat sebagai ) upaya terbaru Beijing untuk menghancurkan upaya etnik minoritas melestarikan budaya, bahasa dan kepercayaan mereka yang berbeda," kata Biden seperti dilansir dari South China Morning Post, Jumat (4/9).

Kebijakan China terhadap Tibet dapat menjadi salah satu titik gesekan antara Beijing dan Washington. Pada bulan Juli lalu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan ia akan membatasi visa pejabat China yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Tibet dan menghalangi orang luar mengunjungi daerah otonom tersebut.

Dalam pernyataannya Biden tidak menjelaskan dengan detail bagaimana ia akan menerapkan sanksi terhadap pejabat China. Tapi ia menuduh Presiden AS Donald Trump 'menutup mata' terhadap situasi di Tibet dan mengatakan bila terpilih akan memperkuat kebijakan AS untuk mendukung Tibet.

"Sebagai presiden, saya akan menempatkan kembali nilai-nilai di balik kebijakan luar negeri Amerika, saya akan bertemu Yang Agung Dalai Lama, menunjuk koordinator khusus baru untuk isu-isu Tibet, dan mendorong pemerintah China mengembalikan akses warga AS ke Tibet, termasuk para diplomat dan jurnalis kami," kata mantan wakil presiden AS itu.

Biden menambahkan ia juga akan meningkatkan dukungan untuk rakyat Tibet. Seperti menambah bahasa Tibet dalam acara-acara di Radio Free Asia dan Voice of America yang didanai Pemerintah AS.

Sepanjang kampanye pemilihan presiden ini, Biden cenderung menunjukan sikap keras pada China. Pada Agustus lalu Biden mengecam perlakukan Beijing terhadap masyarakat minoritas muslim Uighur di Xinjiang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement