REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Surat kabar Amerika Serikat (AS) mengatakan salah satu jurnalis mereka diusir dan sempat ditahan di wilayah Inner Mongolia, China. Insiden ini terjadi ketika jurnalis the Los Angeles Times meliput ketegangan di wilayah tersebut.
Situasi Inner Mongolia yang memanas karena kebijakan baru pemerintah pusat China mengurangi bahasa Mongol di sekolah. Dalam berita yang dipublikasikan the Los Angeles Times, Jumat (4/9), melaporkan jurnalis mereka diinterogasi di kantor polisi.
Dalam laporannya, the Los Angeles Times menyebut leher jurnalis mereka dicekik lalu dimasukan ke dalam sel. Jurnalis tersebut sempat ditahan selama empat jam sebelum dipaksa meninggalkan wilayah China utara itu.
Peristiwa ini terjadi saat hubungan AS dan China memanas karena kebijakan jurnalis asing di masing-masing negara. Jurnalis AS tersebut dikelilingi laki-laki berpakaian preman di sebuah sekolah di Hohhot, Inner Mongolia.