Jumat 04 Sep 2020 22:00 WIB

Ganjil-Genap Dinilai Penyebab Naiknya Klaster Angkutan Umum

Jumlah positif Covid-19 didominasi dari pengguna transportasi umum.

Rep: Eva Rianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang pengendara sepeda motor melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (24/8). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memberlakukan peraturan ganjil-genap bagi kendaraan sepeda motor yang mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB pada masa transisi. Republika/Putra M. AKbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang pengendara sepeda motor melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (24/8). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memberlakukan peraturan ganjil-genap bagi kendaraan sepeda motor yang mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB pada masa transisi. Republika/Putra M. AKbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani berpendapat, tingginya angka positif Covid-19 yang didominasi pengguna transportasi umum, merupakan konsekuensi dari adanya pemberlakuan kebijakan ganjil-genap (gage) di Ibu Kota. "Kalau mendominasi (kasus Covid-19) di transportasi umum pada saat ganjil-genap, ya itu konsekuensi dari gage saya rasa," ujar Zita kepada Republika.co.id, Jumat (4/9).

Soalnya menurut Zita, orang yang semula menggunakan kendaraan pribadi terpaksa harus menggunakan transportasi umum karena kebijakan tersebut. Zita mengungkapkan, pemberlakuan ganjil-genap pada dasarnya harus diimbangi dengan ketersediaan moda transportasi sehingga bisa mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19.

"Ganjil-genap harus seimbang dengan kesiapan moda transportasinya. Kalau memang tidak cukup, sebaiknya ditiadakan dulu ganjil-genapnya" jelas Zita.

Dia menegaskan, peniadaan ganjil-genap menjadi penting dilakukan jika ternyata penumpukan ataupun ketidakdisiplinan protokol lainnya yang terjadi di transportasi umum. Kebijakan ganjil-genap yang kemudian menyebabkan tingginya kasus Covid-19 di transportasi umum itu menjadi semacam pelecut untuk dilakukan evaluasi.

"Kalau menumpuk pengguna transportasi umum, ya sudah pasti tinggi korelasinya dengan naiknya kluster Covid-19 moda transportasi umum," ungkapnya.

Sementara itu, Zita melanjutkan, jika moda transportasi cukup dan memenuhi kapasitas warga DKI Jakarta dan sekitarnya yang melakukan mobilitas, ganjil-genap boleh saja terus diberlakukan. "Jika modanya cukup, memenuhi kapasitas warga, silahkan lanjutkan ganjil-genap dengan tetap perketat di transportasi umum. 40--50% kapasitas penumpangnya," tutupnya.

Dorongan terhadap peniadaan kebijakan ganjil-genap kian mencuat, terlebih setelah Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyampaikan data yang menujukkan bahwa masyarakat yang terpapar Covid-19 dominan merupakan pengguna transportasi umum.

"Sebagian besar prosentasenya itu lebih banyak menggunakan transportasi umum," kata Doni, Kamis (3/9). Berdasarkan catatannya, dari 944 pasien yang dirawat, sekitar 62 persen diantaranya adalah pengguna transportasi umum. Peningkatan tersebut, lanjutnya, terjadi sejak Pemerintah DKI Jakarta memberlakukan aturan ganjil-genap.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement