REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Robert O’Brien mengatakan China menjadi negara yang paling aktif berupaya mengintervensi pemilihan umum AS. Tanpa memberikan bukti yang jelas, O'Brien mengatakan Negeri Tirai Bambu memiliki program terbesar yang bertujuan mempengaruhi politik AS.
"Kami tahu China telah mengambil peran yang paling aktif," kata O'Brien dalam konferensi pers, Sabtu (5/9).
Ia mengatakan China 'memiliki program paling masif untuk mempengaruhi politik Amerika' lalu disusul oleh Iran dan Rusia. Intelijen AS menemukan Rusia menggelar kampanye siber yang menguntungkan Donald Trump untuk mempengaruhi hasil pemilihan presiden 2016.
Selain itu juga sudah ada laporan mengenai serangan peretasan yang mencoba mempengaruhi pemilihan 3 November mendatang. Moskow membantan mengintervensi pemilihan presiden tahun 2016.