Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Peneliti keamanan dunia maya mengklaim telah menemukan enam aplikasi berbahaya di Google Play Store; karena deretan aplikasi itu terinfeksi malware Joker.
Parahnya, keenam aplikasi itu memiliki total lebih dari 2 ratus ribu unduhan. Lantas, apakah enam aplikasi tersebut masih tersedia di Google Play?
âAplikasi yang terinfeksi itu kini telah Google Play hapus, tapi masih terpasang di perangkat pengguna yang sudah mengunduhnya,â ujar Firma Keamanan Siber, Pradeo, dilansir dari Business Insider, Jumat (4/9/2020).
Baca Juga: Realme 7: Spesifikasi, Harga, dan Ketersediaan di Indonesia
Baca Juga: Mau Kejar Ekonomi Digital Negara ASEAN, Ini Strategi Erick Thohir
Asal tahu saja, Joker merupakan bot berbahaya yang menyimulasikan klik dan berisiko menyetujui SMS berlangganan premium tanpa izin pengguna. Dengan kode yang sedikit, aktivitas Joker sangat rahasia sehingga begitu tersembunyi.
Tahun lalu, malware itu terungkap bersembunyi di ratusan aplikasi. Untuk itu, Pradeo menyarankan, âpengguna sebaiknya segera menghapus aplikasi-aplikasi terinfeksi dari perangkat masing-masing, guna menghindari aktivitas penipuan.â
Sekadar informasi, Google telah menghapus lebih dari 1.700 aplikasi yang mengandung malware Joker dari Play Store, sejak 2017. Pada Juli 2020, para peneliti di perusahaan keamanan Check Point menemukan varian baru dari Joker, yakni Joker Dropper dan Premium Dialer.
Lalu, apa saja enam aplikasi baru yang terbukti mengandung malware Joker? Berikut ini daftarnya:
1. Easy Scanner 2;
2. Safety AppLock;
3. Push Message-Texting & SMS;
4. Emoji Wallpaper;
5. Separate Doc Scanner;
6. Fingertip GameBox.