Ahad 06 Sep 2020 05:25 WIB

Peringatan Bagi yang Menjadikan Alquran Alat Meraih Dunia

Terdapat ancaman bagi orang, terutama qari yang berbangga di hadapan manusia.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Peringatan Bagi yang Menjadikan Alquran Alat Meraih Dunia. Membaca Alquran (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Peringatan Bagi yang Menjadikan Alquran Alat Meraih Dunia. Membaca Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membaca Alquran perlu untuk mengikuti adab-adab yang diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam. Salah satunya mengikhlaskan niat untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, terkait dengan keikhlasan dalam membaca Alquran terdapat beberapa hadits yang berisi teguran dan ancaman terhadap orang-orang, terutama para qari, yang menjadikan qiraahnya sebagai alat untuk berbangga-bangga di hadapan manusia atau untuk mencari dunia semata.

Baca Juga

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Pelajarilah Alquran dan mintalah surga dengannya sebelum (datangnya) suatu kaum yang mempelajarinya untuk mencari dunia. Sesungguhnya Alquran dipelajari orang karena tiga hal, untuk berbangga-bangga dengannya, mencari makan dengannya, dan membacanya karena Allah Azza wa Jalla", As-Silsilah Ash-Shahihah, karya Syaikh al-Albani.

"Islam akan jaya (menang) sehingga para pedagang silih berganti berlayar di lautan, dan pasukan berkuda dapat mengarunginya di jalan Allah. Kemudian muncullah suatu kaum yang membaca Alquran, mereka berkata: 'Siapakah yang bacaannya lebih hebat daripada kita? Siapakah yang lebih berilmu daripada kita? Siapakah yang lebih paham daripada kita?' Beliau pun berkata kepada para sahabatnya: 'Apakah ada kebaikan pada diri kaum itu?' Mereka menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui'. Beliau berkata: 'Mereka berasal dari kalian umat ini, mereka adalah bahan bakar api neraka'". Shahih at-Targhih wat Tarhib, Syaikh al-Albani dari hadits Umar bin Khattab.

أَكْثَرُ مُنَافِقِي أُمَّتِي قُرَّاءُهَا

"Kebanyakan orang-orang munafik dari kalangan umatku adalah para qarinya", As-Silsilah ash-Shahihah dan dalam Shahih al-Jaam i' dari Ibnu Amr.

Inilah beberapa hadits seputar peringatan keras terhadap manusia yang menjadikan Alquran sebagai wasilah atau sarana untuk mendapatkan kesenangan duniawi. Atau terhadap orang yang menjadikan Alquran sebagai alat untuk berbangga-bangga dengan pengetahuannya tentang ilmu qiraah atau tajwid dan tahsinnya serta menganggap orang lain lebih bodoh.

Di antara mereka ada yang berkata, Akulah yang lebih pintar, akulah yang lebih paham, Akulah yang lebih bagus makhrajnya daripada yang lainnya, Si fulan makhrajnya kurang atau jelek, dan perkataan-perkataan sejenis yang menunjukkan pembanggaan diri dan mencerminkan kesombongan serta perendahan diri orang lain. Wal'iyadzubillah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement