REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Francisco Espana meluangkan waktu sejenak untuk mengisi paru-parunya yang sakit dengan udara segar di tepi pantai Barcelona. Dia mendapatkan kesempatan setelah hampir dua bulan dibius dan disambungkan ke jalur IV di unit perawatan intensif rumah sakit.
Espana berbaring di ranjang rumah sakit di area pejalan kaki pantai dan dikelilingi oleh seorang dokter dan tiga perawat yang terus-menerus memantau tanda-tanda vitalnya. Dia memejamkan mata sebentar dan menyerap sinar matahari sebanyak mungkin.
“Ini salah satu hari terbaik yang saya ingat,” kata Espana.
Bagi Espana yang bekerja di pasar lokal dan memiliki hasrat pada musik yang kuat, ingatannya tentang 52 hari dalam perawatan intensif sangat kelabu. “Mereka mengatakan saya telah mengatasi sesuatu yang sangat besar. Saya mulai menyadari bahwa saya seharusnya sangat bahagia," katanya.
Bagi pria yang berusia 60 tahun, perjalanan ke pantai adalah pertanda baik. “Mari kita lihat apakah sekarang mereka mengizinkan saya minum bir di kafetaria rumah sakit,” candanya sebelum kembali ke ICU.
Pria yang dikenal oleh teman-temannya sebagai" Paco" menarik perhatian para pelari dan orang yang lewat. “Paco yang kami ucapkan selamat tinggal berada dalam kondisi yang sangat buruk. Dia tidak bisa bicara dan sulit bernapas, dia tersedak," kata teman lama Espana ketika ambulans membawanya ke rumah sakit, Xavi Matute.
Keberadaan Espana di pantai yang menghadap pantai Mideterania ini bukan tanpa alasan. Sebuah tim medis di Rumah Sakit del Mar, Spanyol, ingin mengetahui efek dari perjalanan singkat ke pantai tepat di seberang jalan rumah sakit dapat membantu pasien Covid-19. Mereka harus dirawat di ICU dengan waktu yang lama dan terkadang membuat traumatis.
Dokter Judith Marin mengatakan ini adalah bagian dari program untuk "memanusiakan" ICU. Program itu telah dilakukan oleh kelompok tersebut selama dua tahun sebelum virus corona melanda Spanyol.
Marin mengatakan protokol isolasi ketat yang harus diadopsi sejak pertengahan Maret membatalkan upaya berbulan-bulan untuk mengintegrasikan pasien ICU dengan profesional di seluruh rumah sakit. Pada April, rumah sakit itu mengoperasikan beberapa bangsal ICU tambahan dan meningkatkan kapasitas normalnya dari 18 pasien menjadi 67 orang.
“Itu merupakan pukulan besar, mengatasi sumber daya yang langka dan dengan beban emosional yang besar di antara para pekerja medis," kata Matin.
Tapi, hal yang membuat tim medis semakin terpukul ketika perkembangan program yang sudah berjalan harus berhenti. "Kami harus mengembalikan semua pekerjaan hebat yang telah kami lakukan di bidang perawatan terapeutik," kata Marin.
Marin menyatakan timnya harus kembali ke kebiasaan lama yang menjauhkan kerabat dari pasien. "Dan sangat sulit untuk menyampaikan berita buruk melalui panggilan telepon," katanya.
Sejak program dimulai kembali pada awal Juni, dokter mengatakan 10 menit di pantai tampaknya dapat meningkatkan kesejahteraan pasien. Tim ingin mengambil bukti anekdotal ini lebih jauh dan melihat hasil dari perjalanan luar ruangan semacam itu dapat membantu pemulihan pasien Covid-19 jangka menengah dan panjang.
Spanyol berhasil menurunkan kurva infeksinya dengan karantina wilayah tiga bulan yang ketat yang berakhir pada 21 Juni. Namun, negara itu sekarang memimpin gelombang baru infeksi Eropa. Lonjakan telah membuat jumlah total kasus menjadi hampir setengah juta. Setidaknya 29.400 orang meninggal di Spanyol.
“Penting untuk mengingat kesehatan emosional pasien dan mencoba mengatasinya pada tahap awal pemulihan,” kata Marin.