REPUBLIKA.CO.ID, LUCKNOW -- Sebuah masjid yang akan dibangun di Ayodhya, India akan berukuran sama dengan Masjid Babri. Hal ini disampaikan Sekretaris dan Juru bicara Indo-Islamic Cultural Foundation (IICF), Athar Hussain yang dibentuk untuk pembangunannya.
"…Komplek masjid yang akan dibangun di Dhannipur ini juga akan memiliki fasilitas seperti rumah sakit, museum di Indo-Islamic Research Center. Masjid itu akan seluas 15 ribu kaki persegi, sedangkan lahan lainnya akan mendapatkan fasilitas ini," kata Hussain dilansir dari laman Deccan Chronicle, Ahad (6/9).
Kompleks seluas lima hektar di desa Dhannipur Ayodhya juga akan menjadi rumah sakit, perpustakaan dan museum. Selain itu, pensiunan profesor dan kritikus makanan terkenal Pushpesh Pant akan menjadi konsultan kurator museum.
"Kemarin, kritikus makanan terkenal Pushpesh Pant memberikan persetujuannya untuk menjadi kurator museum," kata Hussain.
Badan Wakaf Pusat Sunni Uttar Pradesh telah membentuk IICF, sebuah yayasan, untuk pembangunan masjid di atas lahan seluas lima hektar.
Hussain mengatakan, Profesor S M Akhtar dari Jamia Millia Islamia akan menjadi konsultan arsitek proyek tersebut. Akhtar mengatakan sebelumnya bahwa seluruh kompleks akan mempertemukan etos India dan semangat Islam.
Adapun Pemerintah Uttar Pradesh mengalokasikan lahan seluas lima hektar di desa Dhannipur Ayodhya untuk pembangunan masjid atas arahan Mahkamah Agung.
Setelah perselisihan hukum yang berlarut-larut, Mahkamah Agung pada 9 November tahun lalu memutuskan mendukung pembangunan kuil Ram di situs yang disengketakan di Ayodhya. Kemudian mengarahkan Pusat untuk membagikan lahan alternatif seluas lima hektar kepada Dewan Wakaf Sunni untuk membangun masjid baru di kota suci di Uttar Pradesh.
Sebelumnya Masjid di Ayodhya dihancurkan pada 6 Desember 1992 oleh 'kar sevak' yang mengklaim bahwa sebuah kuil Ram kuno berdiri di situs yang sama.
Di samping itu, Perdana Menteri India, Narendra Modi juga menghadiri upacara untuk memulai pembangunan kuil Ram pada 5 Agustus lalu.