Ahad 06 Sep 2020 09:09 WIB

Mobilitas Tinggi Tingkatkan Risiko Penularan Covid-19

Mobilitas masyarakat yang tinggi tingkatkan risiko penularan Covid-19 di Probolinggo

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Mobilitas masyarakat yang tinggi tingkatkan risiko penularan Covid-19 di Probolinggo. Ilustrasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Mobilitas masyarakat yang tinggi tingkatkan risiko penularan Covid-19 di Probolinggo. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO - Mobilitas masyarakat yang tinggi meningkatkan risiko penularan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Dewi Vironica.

"Hari ini orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo bertambah sebanyak 44 kasus, sehingga jumlah yang terkonfirmasi positif mencapai 543 orang," katanya dalam rilis yang diterima Antara di Kabupaten Probolinggo, Sabtu malam.

Baca Juga

Menurutnya, beberapa pekan terakhir semakin banyak warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 karena era adaptasi kebiasaan baru menyebabkan mobilitas masyarakat sudah cukup tinggi. Mobilitas masyarakat yang tinggi meningkatkan risiko penularan dan persoalan itu akan menimbulkan efek domino.

"Jika dilihat dari sisi epidemiologi, peningkatan kasus itu belum tentu kemudian diartikan bahwa keadaan semakin buruk dan perjuangan melawan pandemi gagal. Tapi kita juga harus melihat bahwa penambahan jumlah kasus Covid-19 tersebut karena apa," katanya.

Ia mengatakan peningkatan angka kasus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah adanya peningkatan pemeriksaan PCR sebagai tindak lanjut banyak ditemukannya kontak erat penderita positif sebagai hasil dari pelacakan yang dilakukan.

Pelacakan dan tes (tracing and testing) serta penganalisaan data Covid-19 diharapkan makin mempercepat penemuan kasus dan akan semakin memperpendek rantai penyebaran virusnya. "Selain itu, masih kurangnya pemahaman dan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan yang menyebabkan penambahan kasus Covid-19," katanya.

Dewi mengatakan penambahan angka 44 itu adalah peringatan bagaimana masyarakat harus melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Berdasarkan data pasien konfirmasi positif Covid-19 Kabupaten Probolinggo pada Sabtu (5/9) tercatat ada penambahan yang dirawat sebanyak 44 orang.

Total tercatat 126 orang yang menjalani perawatan dan pasien yang sembuh bertambah tiga orang menjadi 382 orang. Pasien Covid-19 yang  meninggal dunia bertambah satu orang sehingga menjadi 25 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement