REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) Ke-1 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Utara yang diselenggarakan pada Sabtu (5/9) di El-Royale, Kelapa Gading, Jakarta Utara menetapkan 19 program strategis yang sangat dibutuhkan oleh umat, khususnya kaum Nahdliyyin, di Jakarta Utara.
“Ke-16 program strategis itu ditetapkan oleh muscab yang dihadiri oleh 120 peserta dari pengurus harian, lembaga, badan otonom, dan Majelis Wakil Cabang (MWC) se-Jakarta Utara dengan protokoal kesehatan Covid-19 yang ketat,” kata Keua Pengarah (SC) , KH Abdul Muin MPd dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menyebutkan, ke-19 progra strategis itu mencakup pemetaan dan pemberdayaan organisasi (institutional building); pengembangan pemikiran kritis keagamaan; memperkuat ekonomi umat melalui Warung NU Digital; pemberdayaan politik umat, supremasi hukum dan SDM umat; peningkatan kualitas pendidikan umat; membangun jaringan kerja; dan penggalian dan pengelolaan dana organisasi.
Selanjutnya, membangun kantor dan legalisasi kantor; membuat data base keanggotaan NU; memperkuat literasi dan media center; meningkatkan layanan kesehatan; p endataan pondok pesantren afiliasi NU di Jakarta Utara; pendataan masjid, musholla dan majelis taklim afiliasi NU di Jakarta Utara; dan pendataan guru-guru NU di Jakarta Utara.
Di samping itu, pelatihan dakwah dan pelatihan khatib; eningkatkan perlindungan keselamatan dengan program BPJS ketenagakerjaan; pembentukan ranting di 31 kelurahan dan anak ranting di setiap RW; dan mendorong jalannya program lailatul ijtima dan program bahtsul masail.
“Tidak kalah pentingnya adalah mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mengeluarkan zakat infaq dan sedekah dengan rutin dalam rangka program pemberdayaan masyarakat guna mengatasi problem kemiskinan pengangguran dan minimnya akses pendidikan yang layak untuk membina para mustahik menjadi muzakki,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain itu, di muskercab ini dilakukan pelantikan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) se-Jakarta Utara. Dalam pelantikan ini, dengan melihat situasi dan kondisi ke depan dan untuk menjaga kenetralan NU dari politik serta untuk menjamin pengamalan fikrah Nahdliyah, maka masing masing pengurus MWC menandatangani pakta integritas dengan disaksikan oleh peserta musyawarah lainnya.