REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kelurahan Tirtoadi bekerja sama Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Tirtamas meluncurkan Tirtoadi Smart Village. Ini merupakan usaha mengatasi kesenjangan digital, memberdayakan UMKM dan membangun ekonomi kreatif warga.
Peluncuran Tirtoadi Smart Village sendiri ditandai pembukaan tirai menara internet dan pemukulan kentongan yang dilakukan Bupati Sleman di Wisata Embung Senja. Peluncuran itu turut disaksikan Dirjen PDT Kemendes PDTT.
Direktur Bumdes Tirtamas, Wahjudi Djaja menyampaikan, ada 11 menara koneksi internet yang mampu mencakup 15 padukuhan. Jadi, masyarakat secara bertahap dapat mengakses jaringan internet secara murah dengan jaringan yang terjaga.
"Di sinilah kita bisa memberi makna kepada kebangkitan ekonomi desa, desa cerdas, desa pintar, desa berbasis teknologi persyaratan saat semua pemangku kebijakan sepakat berlari mengejar ketinggalan," kata Wahjudi, Sabtu (5/9).
Bupati Sleman, Sri Purnomo menyebut, peluncuran Tirtoadi Smart Village ini selaras visi Sleman. Yaitu, terwujudnya masyarakat yang sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasikannya sistem e-government menuju smart regency.
Ia berpesan, agar Tirtoadi Smart Village yang merupakan bagian dari layanan Bumdes Tirtamas dapat meningkatkan potensi-potensi yang dimiliki seluruh desa wisata. Sehingga, mampu memberdayakan masyarakat di sekitarnya.
Menurut Sri, bumdes bukan hanya upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, tapi juga peningkatan daya saing desa. Bumdes dinilai sebagai upaya menekan urbanisasi dan membuka lapangan pekerjaan baru guna mengurangi pengangguran.
"Saya berharap Bumdes Tirtamas dapat memberi lapangan kerja menjanjikan bagi masyarakat Tirtoadi, karena hakikatnya Bumdes merupakan badan usaha yang penyertaanya dari desa dan untuk kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri," ujar Sri.
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Kemendes PDTT, Samsul Widodo, turut bergabung menyaksikan peluncuran Smart Village Tirtoadi melalui Zoom Meeting. Ia mengapresiasi semangat mewujudkan kampung pintar.
Terutama, kata Samsul, karena Tirtoadi bisa membangun 11 tower di balai desa dan dusun-dusun untuk memudahkan koneksi internet warga. Apalagi, selama ini banyak kritik soal kuota internet guru dan murid dan belum banyak solusinya.
Samsul mengaku salut dengan kemandirian Kelurahan Tirtoadi melalui bumdesnya yang bisa jadi solusi menyelesaikan masalah tersebut. Ia merasa, itu sejalan semangat bumdes mendorong perekonomian desa tanpa melepas fungsi sosialnya.
"Inisiatif seperti ini kami harapkan muncul dari desa-desa, sehingga bisa memanfaatkan dana desa yang dari tahun ke tahun cukup besar," kata Samsul.