Senin 07 Sep 2020 00:13 WIB

Tiga Kota Venezuela Dibanjiri Air Bercampur Minyak Mentah

Hujan lebat merusak sistem drainase dan pipa minyak di Venezuela

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Pemandangan perkampungan di Caracas, Venezuela.
Foto: EPA
Pemandangan perkampungan di Caracas, Venezuela.

REPUBLIKA.CO.ID, MARACAIBO — Tiga kota di negara bagian Zulia, Venezuela dibanjiri air dan minyak mentah setelah hujan lebat merusak sistem drainase, seperti yang terjadi di Venesia, Italia.

Dilansir di Sputniknews pada Sabtu (5/9) waktu setempat, sejumlah toko, kantor, rumah, dan bahkan pusat kesehatan dibanjiri air dan minyak, seperti di Cabimas, Simón Bolívar, dan Ciudad Ojeda. Bahkan, pasien di rumah sakit Pedro García Clara di Ciudad Ojeda yang menjalani hemodialisis, terpaksa melakukan  proses cuci darah di ruangan terendam air.

Baca Juga

Bencana banjir tersebut juga mengakibatkan masalah layanan listrik. Di Simón Bolívar, banjir berdampak pada ladang minyak setempat. Menurut jurnalis lokal, Lenin Danieri D, jalan-jalan di Cabimas dan beberapa rumah dipenuhi minyak mentah. Banjir merusak pipa minyak di dalam kota, dan meluapkan isinya.

Bencana itu bukan pertama kalinya bagi Cabimas terkena banjir besar. Situasi yang sama terjadi pada awal Juli lalu. Menurut media lokal El Pitazo, saat itu wali kota setempat berjanji menangani situasi tersebut dan memperbaiki rumah. Namun, nyatanya tidak ada yang dilakukan, bahkan delapan keluarga masih tidur di tempat terbuka.

"Setiap kali hujan, kami merasa ketakutan, kami putus asa. Pihak berwenang tidak mengatakan apa-apa, meskipun anak-anak dan orang tua tinggal di sini,” kata seorang korban wanita berusia 90 tahun yang tinggal di daerah itu.

Banyak keluarga terpaksa tidur di alam terbuka, setelah air membanjiri rumah mereka. Petugas pemadam kebakaran di kota-kota yang terkena dampak disiagakan dengan kewaspadaan tinggi menyusul laporan adanya pohon tumbang dan atap yang runtuh. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement