Ahad 06 Sep 2020 18:19 WIB

Mensos: Stok Beras Bansos 10 Juta Keluarga Harapan Aman

Kemensos bertanggung jawab memastikan kualitas berasnya baik dan layak konsumsi.  

Menteri Sosial Juliari P Batubara (kedua kiri) bersama Sesditjen Pemberdayaan Sosial Bambang Sugeng (kiri) meninjau beras di Gudang Bulog Cimindi, Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (5/9/2020). Kementerian Sosial bersama Perum bulog menyediakan 450 ribu ton beras selama tiga bulan kedepan bagi 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan yang terdampak pandemi COVID-19 di seluruh indonesia.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Menteri Sosial Juliari P Batubara (kedua kiri) bersama Sesditjen Pemberdayaan Sosial Bambang Sugeng (kiri) meninjau beras di Gudang Bulog Cimindi, Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (5/9/2020). Kementerian Sosial bersama Perum bulog menyediakan 450 ribu ton beras selama tiga bulan kedepan bagi 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan yang terdampak pandemi COVID-19 di seluruh indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Juliari P Batubara memastikan stok beras untuk bantuan sosial beras bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) hingga Oktober mendatang aman. "Stok beras d Bulog aman untuk memenuhi memenuhi kebutuhan 10 juta KPM PKH yang akan menerima total sebanyak 15 kg per KPM per bulan mulai bulan Agustus, September, dan Oktober," kata Mensos dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (6/9).

Juliari menjelaskan penyaluran dilakukan dua kali, yaitu 30 kg per KPM pada September dan 15 kg per KPM pada Oktober. Ia mengatakan, sinergitas Kemensos dengan Perum Bulog dalam bansos beras tidak sekadar dipahami dalam skema jaring pengaman sosial.

Baca Juga

"Bansos Beras membantu mendorong distribusi stok beras di gudang-gudang Bulog. Selanjutnya Bulog bisa menyerap beras petani. Dan seterusnya, sehingga kesejahteraan petani juga bisa ikut terangkat," katanya.

Bansos beras adalah salah satu program Jaring Pengaman Sosial (JPS) merupakan bentuk upaya pemerintah yang terus memberikan inovasi dan solusi untuk menghadapi masalah-masalah sosial yang timbul akibat Covid-19. Program ini juga merupakan hasil sinergitas antara Kementerian Sosial dengan Perum BULOG sebagai cara untuk menyerap hasil panen para petani lokal.

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Edi Suharto juga menjelaskan Kemensos bertanggung jawab untuk memastikan kualitas berasnya baik dan layak konsumsi. "Kita memastikan kualitas berasnya, sehingga tidak ada beras yang lama dan rusak. Ini harus diperhatikan betul dimulai dari sini, pengemasan dan pendistribusian. Untuk itu, pengecekan ke gudang-gudang Bulog juga harus kita lakukan", ucap Edi Suharto.

Tujuan dari diluncurkannya bantuan sosial beras adalah untuk mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) khususnya dalam memenuhi kebutuhan pangan berupa beras untuk kebutuhan sehari-hari selama Pandemi Covid-19. Setelah melalui proses pengemasan di Gudang Bulog, bansos beras tersebut akan dikirimkan dengan menggunakan transporter untuk disalurkan langsung ke rumah-rumah sampai ke KPM PKH. Transporter yang ditunjuk untuk program ini adalah PT. Bhanda Ghara Reksa (BGR) dan PT. Dos Ni Roha (DNR).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement