REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menegaskan kesiapannya memberi dukungan dan kemudahan kepada pelanggan segmen industri dan bisnis untuk kembali bangkit di tengah wabah Covid-19. General Manager PLN UID Jatim, Nyoman S Astawa mengatakan, pihaknya telah menyiapkan stimulus-stimulus bagi dunia industri dan bisnis agar ekonomi yang sempat terpuruk akibat Covid-19 kembali tumbuh.
"Banyak hal perlu kita lakukan untuk membantu pemulihan ekonomi agar keterpurukan kita tidak lebih dalam lagi," ujar Nyoman, dalam sebuah Webinar peringatan Hari Pelanggan Nasional, Jumat (4/9).
Nyoman mengakui, dibutuhkan strategi-strategi khusus guna mendorong pemulihan ekonomi, khususnya di Jawa Timur. Maka, pada peringatan Hari Pelanggan Nasional yang digelar, tema yang diusung adalah 'Survive During The Pandemic, Strategi dan Peran Penting Kelistrikan Dukung Pemulihan Sektor Industri, Bisnis, Sosial, dan UMKM'.
Stimulus-stimulus yang diberikan, kata Nyoman, merupakan salah satu strategi PLN agar dunia industri dan bisnis terus berjalan, dan pemulihan ekonomi bisa dipercepat. Salah satu stimulus yang diberikan adalah keringanan biaya penyambungan tambah daya untuk memberdayakan dan menumbuhkan kegiatan ekonomi pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM). Yakni berupa diskon hingga 75 persen.
"Ini untuk golongan tarif bisnis dan industri mulai dari daya 450 VA sampai dengan daya 16.500 VA. Promo ini berlaku mulai 4 September 2020 hingga 3 Oktober 2020," ujar Nyoman.
Nyoman mengakui, segmentasi pelanggan paling terdampak Covid-19 adalah pelanggan bisnis dan industri. Ia pun menegaskan, PLN UID Jatim siap memberikan pendampingan dan solusi bagi sektor bisnis dan industri tersebut.
Stimulus pandemi untuk sektor bisnis dan industri ini antara lain, pembebasan tagihan pelanggan paskabayar dan token gratis untuk pelanggan prabayar periode Mei-Desember 2020 untuk industri dan bisnis kecil 450 VA, dan pembebasan penerapan ketentuan rekening minimum bagi pelanggan pemakaian listrik di bawah ketentuan rekening minimum (40 jam nyala) bagi golongan sosial daya 1300 VA ke atas (S2/1.300 VA sd S-3/ >200 kVA).
Selain itu, ada golongan bisnis daya 1300 VA ke atas (B1/1.300 VA sd B-3/ >200 kVA), dan pelanggan golongan industri daya 1.300 VA ke atas (I-1/1.300 VA sd I-4/30 ribu kVA ke atas). Serta pembebasan penerapan ketentuan jam nyala minimum bagi golongan layanan khusus sesuai dengan surat perjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBTL).
Diberlakukan pula pembebasan biaya beban /abonemen bagi pelanggan golongan sosial daya 220 VA, 450 VA, dan 900 VA (S-1/220 VA sd S-1/900 VA), pelanggan golongan bisnis daya 900 VA (B-1/900 VA), dan golongan industri daya 900 VA (1-1/900 VA).
Hingga kini jumlah pelanggan yang telah menikmati program stimulus tarif tenaga listrik sampai bulan Agustus 2020 sebanyak 186.219 pelanggan, yang terdiri dari pembebasan rekening minimum 53.751 pelanggan, pembebasan rekening biaya beban / abonemen 132.193 pelanggan dan 275 pembebasan rekening minimum pelanggan golongan layanan khusus.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Drajat Irawan mengapresiasi langkah PLN UID Jatim yang terus membantu pemerintah setempat dalam upaya pemulihan ekonomi terdampak Covid-19. Drajat mengakui banyak dunia industri mulai Maret 2020, melakukan pembatasan aktivitas.
Sehingga itu sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat yang mengalami tekanan. Padahal, kata dia, seperlima industri nasional ditopang dari Jatim. Maka perlu adanya perhatian agar industri Jatim kembali pulih, sehingga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Perlu perhatian agar industri Jatim segera pulih. Peran PLN sangat besar untuk mendorong kembali pulihnya dunia industri di Jatim," ujar Drajat.
Drajat mengungkapkan, jumlah industri di Jatim sebanyak 818.928 unit usaha. Rinciannya 1.228 industri besar, 23.094 industri menengah, 794.606 industri kecil. Keberadaan industri tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.201.942 orang.