Senin 07 Sep 2020 00:49 WIB

Meksiko akan Produksi Sendiri Vaksin Covid-19

Meksiko juga akan menguji klinis vaksin Covid-19 dari Italia dan Rusia

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Uji coba vaksin covid-19. Ilustrasi
Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
Uji coba vaksin covid-19. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY — Meksiko berupaya memproduksi vaksin Covid-19 sendiri yang ditargetkan siap pada musim semi mendatang. Hal tersebut disampaikan seorang peneliti yang mengoordinasikan upaya memproduksi vaksin di Meksiko, di tengah perlombaan global menjinakkan penyakit yang menginfeksi lebih dari 26,75 juta orang di seluruh dunia.

Koordinator kelompok ilmiah yang mewakili Meksiko di Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, Esther Orozco mengatakan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan swasta, Laboratorio Avimex dengan para peneliti dari universitas negeri utama Meksiko, UNAM dan Institut Jaminan Sosial Meksiko menyatakan siap memulai tahap pertama pengujian dengan manusia.

Baca Juga

"Mereka sudah maju. Saya pikir itu akan siap pada musim semi atau awal musim panas,” kata Orozco, Ahad (6/9).

Uji coba vaksin Avimex dilakukan pada belasan orang. Tahap kedua akan melihat dampak pada ratusan pasien, sebelum ribuan sukarelawan mengambil bagian dalam studi tahap 3 atau terakhir.

Avimex, biasanya diberikan untuk pembuatan vaksin dan produk farmasi untuk hewan. Meksiko telah meluncurkan upaya global membangun aliansi diplomatik dan komersial untuk memastikan menerima sekitar 200 juta dosis vaksin. Jumlah itu diperkirakan sesuai kebutuhan untuk mengatasi penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 623 ribu orang dan menewaskan sedikitnya 66.851 di negara dengan ekonomi terbesar kedua di Amerika Latin itu.

Meksiko juga akan mengambil bagian dalam uji klinis vaksin Covid-19 dari Italia dan Rusia. Negara itu telah mencapai kesepakatan untuk memproduksi vaksin perusahaan farmasi AstraZeneca Plc.

Selain itu, Meksiko ingin berpartisipasi dalam uji coba fase 3 dengan pembuat obat Prancis Sanofi, unit Janssen Johnson & Johnson, serta perusahaan China CanSino Biologics Inc dan Walvax Biotechnology Co Ltd, yang semuanya telah setuju untuk menjamin akses ke vaksin jika berhasil.

Orozco mengatakan vaksin Meksiko hadir lebih lambat dari kandidat asing terkemuka. Namun, dia mencatat bahwa 7,5 miliar orang di planet perlu diinokulasi. Karena itu, kebutuhan jumlah vaksin mungkin dua kali lipat lebih banyak dari angka itu, jika diperlukan dua dosis.

“Dunia membutuhkan lebih dari satu vaksin. Harapan kami adalah Meksiko menjadi bagian dari ini, meskipun kami bukan yang pertama melewati garis finis,” ujar Orozco. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement