Senin 07 Sep 2020 06:46 WIB

AC Masjid Bangladesh Meledak, Pemerintah Minta Diperketat

Perdana Menteri Bangladesh minta pembangunan masjid diawasi ketat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Tubuh para korban ledakan masjid di Kota Dhaka, Bangladesh disimpan di Sheikh Hasina National Institute, kota setempat untuk diambil oleh keluarga, Ahad (6/9).
Foto: EPA-EFE/STR.
Tubuh para korban ledakan masjid di Kota Dhaka, Bangladesh disimpan di Sheikh Hasina National Institute, kota setempat untuk diambil oleh keluarga, Ahad (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA – Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap pembangunan masjid. Hal ini diungkapkan Hasina menyusul insiden ledakan di sebuah masjid di Dhaka pada Jumat (6/9) lalu.

Ledakan diduga dipicu kerusakan pendingin ruangan hingga menewaskan sedikitnya 20 orang. Hasina meminta agar masjid-masjid di Bangladesh mempertahankan desain dan sesuai memperoleh izin dari otoritas terkait.

Baca Juga

"Sekarang ini AC dipasang di masjid-masjid dengan cara yang tak direncanakan, atau masjid-masjid dibangun di mana saja tanpa perencanaan. Sangat penting untuk melihat apakah tempat tersebut cocok untuk mendirikan bangunan, izinnya diperoleh dari otoritas, juga desain bangunannya sesuai dengan yang dirumuskan. Atau kejadian seperti itu (ledakan di masjid Narayanganj) bisa berulang kapan saja," kata Hasina dihadapan anggota parlemen Bangladesh seperti dilansir Iqna.ir pada Senin (7/9). 

Hasina turut serta menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dua anggota parlemen yakni Sahara Khatun dan Ismail Alam serta mantan Presiden India Pranab Mukherjee dan beberapa tokoh lainnya.