REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA – Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap pembangunan masjid. Hal ini diungkapkan Hasina menyusul insiden ledakan di sebuah masjid di Dhaka pada Jumat (6/9) lalu.
Ledakan diduga dipicu kerusakan pendingin ruangan hingga menewaskan sedikitnya 20 orang. Hasina meminta agar masjid-masjid di Bangladesh mempertahankan desain dan sesuai memperoleh izin dari otoritas terkait.
"Sekarang ini AC dipasang di masjid-masjid dengan cara yang tak direncanakan, atau masjid-masjid dibangun di mana saja tanpa perencanaan. Sangat penting untuk melihat apakah tempat tersebut cocok untuk mendirikan bangunan, izinnya diperoleh dari otoritas, juga desain bangunannya sesuai dengan yang dirumuskan. Atau kejadian seperti itu (ledakan di masjid Narayanganj) bisa berulang kapan saja," kata Hasina dihadapan anggota parlemen Bangladesh seperti dilansir Iqna.ir pada Senin (7/9).
Hasina turut serta menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dua anggota parlemen yakni Sahara Khatun dan Ismail Alam serta mantan Presiden India Pranab Mukherjee dan beberapa tokoh lainnya.
Hasina mengatakan pemerintah Bangladesh sudah membentuk komite khusus untuk memastikan penyebab ledakan yang terjadi di Masjid Narayanganj.
"Sedang diselidiki untuk mengetahui bagaimana dan kenapa kejadian itu terjadi. Saya ingin mengatakan alasannya, pasti pasti akan diungkap," katanya.
Selain itu Hasina juga mengatakan bahwa dirinya telah menginstruksikan Sekretaris Kabinet dan otoritas kelistrikan dan gas untuk mengidentifikasi penyebab dibalik insiden tersebut. Hasina juga mengatakan pemerintah talah mengambil langkah yang diperlukan guna perawatan bagi korban yang mengalami luka dalam kejadian itu.