REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diskualifikasi Novak Djokovic yang mengejutkan dari US Open pada Senin (7/9) dini hari WIB akibat menghantamkan bola ke hakim garis adalah momen tersulit dalam kariernya. Pandangan ini disampaikan Boris Becker, mantan petenis nomor satu dunia yang pernah menjadi pelatih Djokovic, seperti dikutip Reuters.
Petenis nomor satu dunia itu dinyatakan default saat tertinggal 5-6 pada set pertama melawan Pablo Carreno Busta. Djokovic kemudian memukul bola karena frustrasi. Apesnya, bola mengenai seorang ofisial wanita langsung ke tenggorokannya sehingga membuatnya tercekat. Djokovic langsung menghampiri ofisial tersebut untuk memastikan dia baik-baik saja.
"Saya sama terkejutnya dengan siapa pun. Novak dan saya sudah saling mengenal sejak lama. Kami saling memanggil keluarga," kata Becker yang kini menjadi analis stasiun televisi Eurosport. "Ini mungkin momen paling sulit dalam seluruh kehidupan profesionalnya. Dia memang melanggar aturan, keputusan itu sudah tepat."
Djokovic yang difavoritkan memenangkan gelar US Open keempatnya, jengkel setelah gagal mengonversi tiga set poin dan kemudian terjatuh sampai harus membutuhkan perawatan pada pundaknya. Servis petenis berusia 33 tahun yang berusaha merebut gelar Grand Slam ke-18, kemudian dipatahkan pada kedudukan 5-5 oleh petenis Spanyol itu.
"Syukurlah tak ada orang lain, tak ada penonton, tetapi dia memang memiliki kebiasaan yang kadang-kadang memukul bola ke tribun. Frustrasi mulai memuncak," kata Becker.
"Bola dipukul ke arah leher hakim garis, dia terjengkang dan dia kesulitan bernafas. Ini tak sengaja, dia tidak ingin mengenai hakim garis, tapi dia memukul bola dan itulah aturannya. Yang ini keras."
Djokovic menghabiskan 12 menit untuk mempertahankan pendapatnya tetapi akhirnya berjalan pergi dan jelas terlihat terpukul atas apa yang telah terjadi.
"Mungkin meninggalkan lapangan pada akhirnya adalah momen terberat dalam karier Novak Djokovic," kata Becker, mantan juara US Open. "Dia sedang dalam performa terbaiknya, tidak terkalahkan tahun ini, dalam perjalanannya mengoleksi Grand Slam ke-18. Kini dia mau pulang." Becker lalu menyatakan, US Open bakal mendapat juara baru tahun ini.