Senin 07 Sep 2020 08:36 WIB

Boris Becker: Diskualifikasi Momen Terburuk Karier Djokovic

Djkovic frustrasi dan memukul bola yang tak sengaja mengenai tenggorokan hakim garis

Red: Israr Itah
Novak Djokovic (kanan) berbicara dengan Kepala Wasit ITF Soeren Friemel setelah ia tak sengaja memukul bola mengenai hakim garis wanira dalam pertandingan US Open 2020 melawan Pablo Carreno Busta di USTA National Tennis Center, Flushing Meadows, New York, AS, Senin (7/9) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/JASON SZENES
Novak Djokovic (kanan) berbicara dengan Kepala Wasit ITF Soeren Friemel setelah ia tak sengaja memukul bola mengenai hakim garis wanira dalam pertandingan US Open 2020 melawan Pablo Carreno Busta di USTA National Tennis Center, Flushing Meadows, New York, AS, Senin (7/9) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diskualifikasi Novak Djokovic yang mengejutkan dari US Open pada Senin (7/9) dini hari WIB akibat menghantamkan bola ke hakim garis adalah momen tersulit dalam kariernya. Pandangan ini disampaikan Boris Becker, mantan petenis nomor satu dunia yang pernah menjadi pelatih Djokovic, seperti dikutip Reuters.

Petenis nomor satu dunia itu dinyatakan default saat tertinggal 5-6 pada set pertama melawan Pablo Carreno Busta. Djokovic kemudian memukul bola karena frustrasi. Apesnya, bola mengenai seorang ofisial wanita langsung ke tenggorokannya sehingga membuatnya tercekat. Djokovic langsung menghampiri ofisial tersebut untuk memastikan dia baik-baik saja.

Baca Juga

"Saya sama terkejutnya dengan siapa pun. Novak dan saya sudah saling mengenal sejak lama. Kami saling memanggil keluarga," kata Becker yang kini menjadi analis stasiun televisi Eurosport. "Ini mungkin momen paling sulit dalam seluruh kehidupan profesionalnya. Dia memang melanggar aturan, keputusan itu sudah tepat."

Djokovic yang difavoritkan memenangkan gelar US Open keempatnya, jengkel setelah gagal mengonversi tiga set poin dan kemudian terjatuh sampai harus membutuhkan perawatan pada pundaknya. Servis petenis berusia 33 tahun yang berusaha merebut gelar Grand Slam ke-18, kemudian dipatahkan pada kedudukan 5-5 oleh petenis Spanyol itu.