Senin 07 Sep 2020 13:10 WIB

Pejabat BSF: China dan Pakistan Punya Rencana Lawan India

India diminta untuk waspada terkait perlawanan China dan Pakistan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Foto yang disediakan oleh Biro Informasi Pers India (PIB) menunjukkan Perdana Menteri India Narendra Modi  dan pejabat militer India di Leh, Ladakh, India, 03 Juli 2020. Modi mengunjungi Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Indo Personil Polisi Perbatasan Tibet. Bulan lalu 20 personil tentara India, termasuk seorang kolonel, tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur.
Foto: EPA-EFE/INDIA PRESS INFORMATION BUREAU
Foto yang disediakan oleh Biro Informasi Pers India (PIB) menunjukkan Perdana Menteri India Narendra Modi dan pejabat militer India di Leh, Ladakh, India, 03 Juli 2020. Modi mengunjungi Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Indo Personil Polisi Perbatasan Tibet. Bulan lalu 20 personil tentara India, termasuk seorang kolonel, tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Direktur Jenderal Pasukan Keamanan Perbatasan (BSF) India, Rakesh Asthana mengatakan bahwa pasukannya menjadi garis pertahanan pertama di perbatasan dalam menghadapi negara-negara yang berbatasan dengan India. Dia mendesak untuk waspada, sebab  menurutnya baik China dan Pakistan punya rencana melawan.

Hal itu dia tegaskan saat kunjungan hari ketiga di wilayah Jammu dalam kunjungan ke Line of Control (LoC) di sektor Rajouri dan Poonch.

Baca Juga

"Pada Minggu, hari ketiga kunjungannya, Direktur Jenderal BSF, Rakesh Asthana mengunjungi berbagai lokasi pertahanan depan di sektor Poonch dan Rajouri dan mengamati situasi tersebut. Dia didampingi SS Panwar, ADG (WC) dan NS Jamwal, IG BSF, Jammu Frontier," ujar juru bicara resmi seperti dikutip laman Hindustan Times, Senin.

Ditjen diberi pengarahan oleh ID Singh, DIG Rajouri dan komandan lapangan di LoC mengenai kesiapan dan situasi operasional. Dia juga menghargai langkah-langkah yang diambil oleh pasukan dengan tetap mempertahankan dominasi.

Ditjen menekankan pada tantangan keamanan yang lebih efektif. Dia pun memuji sinergi yang sangat baik di antara semua aparat keamanan, serta  mengimbau semua jajaran untuk menjaga standar disiplin dan profesionalisme yang tinggi.

Dia juga berbicara kepada Sainik Sammelan di BSF Paloura Camp Jammu dan mengatakan bahwa sejak Pakistan dan China berencana melawan India, peran BSF menjadi lebih penting dalam menjaga perbatasan. "Ini adalah waktu yang sangat penting bagi semua, karena kedua negara tetangga berencana melawan kami. Jadi, peran kami menjadi lebih penting sekarang karena kami adalah baris pertama pertahanan India," kata juru bicara tersebut mengutip pernyataan dari Dirjen.

Dia sangat mengapresiasi para personel BSF yang menjaga perbatasan negara 24x7 dengan menentang semua kondisi yang tidak bersahabat. Seperti diketahui, terjadi ketegangan antara ketiga negara. Pakistan, India, dan China saling bersengketa di wilayah Jammu dan Kashmir.

Jammu dan Kashmir sendiri, dibagi menjadi wilayah yang dipegang India dan Pakistan, dan sedikit wilayah dari untuk China. Wilayah Kashmir yang dikelola India yang didominasi Muslim itu kini terperangkap oleh kebijakan India yang melarang pergerakan warganya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement