Senin 07 Sep 2020 14:18 WIB

Malawi akan Buka Kantor Diplomatik untuk Israel di Yerusalem

Malawi akan meningkatkan jaringan kedutaannya di luar negeri.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Yerusalem
Foto: AP
Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, LILONGWE -- Presiden Malawi Lazarus Chakwera berencana membuka kantor perwakilan diplomatik untuk Israel di Yerusalem. Detail mengenai hal tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat.

Chakwera, yang baru saja dilantik pada awal Juli lalu, mengumumkan serangkaian reformasi yang akan mencakup peningkatan kementerian luar negeri dan jaringan kedutaan besarnya di seluruh dunia. "Reformasi juga akan mencakup peninjauan kembali kehadiran diplomatik kami, termasuk tekad kami untuk memiliki misi diplomatik baru di Lagos, Nigeria dan Yerusalem, Israel. Saya akan berbagi lebih detail tentang ini dalam waktu dekat," katanya, dikutip laman Times of Israel pada Ahad (6/9).

Baca Juga

Sejauh ini, Malawi, negara yang berpopulasi 21 juta orang dengan mayoritas penduduknya beragama Kristen, tidak memiliki kedutaan besar di Israel. Duta besar non-residen Israel untuk Malawi, Oded Joseph, berbasis di Nairobi, Kenya. Jika Chakwera memenuhi janjinya, Malawi akan menjadi negara Afrika pertama yang mendirikan kantor diplomatik di Yerusalem.

Chakwera dikenal sebagai tokoh yang mendukung negara Yahudi. Dia terakhir kali mengunjungi Israel tahun lalu. Pada Februari lalu Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa dia akan melihat kemungkinan pembukaan kedutaan besar di Yerusalem. Tampil bersama Museveni pada konferensi pers di Entebbe, Netanyahu menyarankan bahwa Israel akan membuka kedutaan di Kampala jika Uganda membuka kedutaan di Yerusalem.

Kala itu Netanyahu mengutarakan harapan agar hal tersebut dapat segera direalisasikan. Namun Museveni tetap mengatakan akan mempertimbangkan dan mengkajinya terlebih dulu. Sejauh ini, hanya Amerika Serikat (AS) dan Guatemala yang mengoperasikan kedutaan besar di Yerusalem.

Sejumlah negara telah membuka misi perdagangan, pertahanan atau budaya di kota tersebut, termasuk Brasil, Australia, Hungaria, dan Honduras.

Pada Jumat pekan lalu, Serbia dan Kosovo secara tak terduga mengumumkan niatnya mendirikan kedutaan besar untuk Israel di Yerusalem. Hal itu mereka umumkan setelah menjalin kesepakatan normalisasi ekonomi bilateral yang dimediasi oleh AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement