REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Boyolali menjadi klaster penyebaran Covid-19 setelah hasil swab test atau uji usap jajarannya dinyatakan positif Covid-19. Ketua Bawaslu Republik Indonesia, Abhan menyebutkan, ada 96 penyelengara pengawas ad hoc dinyatakan positif Covid-19 hingga Senin (7/9).
"Yang sudah ada hasilnya memang sampai hari ini ditemukan 96 jajaran penyelenggara pengawas pemilu di tingkat ad hoc itu yang dinyatakan positif atas dasar swab," ujar Abhan dalam konferensi pers secara daring, Senin.
Ia mengatakan, pada awalnya, Bawaslu Boyolali meminta satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19 melakukan uji cepat atau rapid test kepada jajaran penyelenggara pengawas pilkada tingkat kabupaten hingga desa/kelurahan. Satgas justru menyanggupi swab test.
Jajaran penyelenggara pengawas pilkada di 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali diuji usap. Hasil swab test yang sudah keluar sampai hari ini ada 18 kecamatan dan empat kecamatan masih menunggu hasil swab test-nya.