REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengatakan, dukungan pemerintah untuk bergulirnya kembali kompetisi sepak bola nasional menjadi sinyal positif kala pandemi Covid-19. LIB sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo untuk peningkatan prestasi sepak bola nasional.
"Perhatian pemerintah itu menjadi 'cambuk' bagi pelaku sepak bola secara keseluruhan bahwa sepak bola bisa menjadi pemicu positif di tengah pandemi yang masih terjadi," ujar Akhad Hadian, Senin (7/9).
Menurut Akhmad, ada beberapa keputusan penting pemerintah untuk sepak bola Indonesia di antaranya mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional tertanggal 25 Januari 2019.
Kemudian, lanjut Akhmad, pemerintah juga memberikan izin untuk digelarnya kompetisi Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020. Sejauh ini pemerintah sudah menunjukkan perhatian yang luar biasa. "Dikeluarkannya inpres tentang sepak bola, sebelum pandemi, dan diizinkannya kompetisi bergulir dengan memerhatikan protokol kesehatan, merupakan bentuk dukungan dan perhatian tersebut."
Meski demikian, Akhmad memiliki masukan untuk pemerintah pusat terkait sepak bola. Ia berharap, pemerintah pusat meningkatkan komunikasi dengan pemerintah daerah agar satu suara ketika berbicara mengenai perkembangan sepak bola dalam negeri.
"Aspek komunikasi dengan pemerintah daerah lebih diintensifkan dan diseragamkan. Idealnya, semua bisa satu suara, satu visi, dan satu semangat untuk perkembangan sepak bola secara keseluruhan," kata Akhmad.
Setelah diliburkan sejak akhir Maret 2020 karena terjangan pandemi Covis-19, kompetisi sepak bola nasional akan kembali bergulir mulai 1 Oktober 2020 meski pandemi belum usai. Lanjutan Liga 1 musim 2020 berlangsung pada 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021. Kompetisi tetap digelar semusim penuh tetapi tanpa degradasi.