Senin 07 Sep 2020 20:56 WIB

Nasib Djokovic Jadi Peringatan Bagi Petenis Kendalikan Emosi

Shapovalov menyebut insiden Djokovic tidak menguntungkan.

Novak Djokovic
Foto: AP/Seth Wenig
Novak Djokovic

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para petenis yang melemparkan raket lalu memukul bola dengan amarah dan frustrasi dalam pertandingan adalah pemandangan biasa dalam satu turnamen. Tapi itu bisa menjadi masa lalu setelah Novak Djokovic didiskualifikasi dari US Open pada Ahad (6/9).

Petenis putra nomor satu dunia itu disingkirkan dari grand slam tersebut setelah secara tidak sengaja memukul bola ke arah tenggorokan seorang hakim garis dalam pertandingan babak keempatnya di lapangan di Arthur Ashe Stadium.

Juara dua kali grand slam Naomi Osaka juga melemparkan raketnya karena frustrasi setelah kalah pada tiebreak set kedua melawan Marta Kostyuk dalam pertandingan putaran ketiganya pada Jumat (4/9).

Ditanya dalam wawancara di lapangan, apakah nasib Djokovic akan menjadi pengingat, petenis putri Jepang mantan peringkat satu dunia itu, menyatakan hal itu bisa saja benar.

"Bagi saya, itu jelas seperti peringatan untuk tak melakukannya. Saya tak menyaksikan laga tersebut secara langsung karena saya tidur, tapi mengetahui hal itu, tentu saja, saya pikir agak menjelaskan, Anda harus lebih sadar, tentu saja," kata mantan juara US Open itu seperti dikutip Reuters, Senin (7/9). "Bagi saya, saya akan berusaha tak membanting raket. Tentu saja, saya mungkin melakukannya beberapa kali. Tapi kasus itu membuat orang sedikit lebih sadar."

photo
Novak Djokovic dari Serbia (kanan) mencoba membantu hakim garis setelah memukulnya dengan bola di tenggorokannya saat pertandingan melawan Pablo Carreno Busta dari Spanyol pada hari ketujuh Kejuaraan Tenis AS Terbuka di Pusat Tenis Nasional USTA di Flushing Meadows, New York, AS, 06 September 2020. Djokovic dinyatakan default dari turnamen. Karena pandemi virus corona, AS Terbuka dimainkan tanpa penggemar dan berlangsung dari 31 Agustus hingga 13 September. - (EPA-EFE/JASON SZENES)

Petenis Kanada Denis Shapovalov mengalami nasib serupa seperti Djokovic pada pertandingan Davis Cup 2017. Ketika itu ia melakukan kesalahan sendiri, memukul bola karena frustrasi dengan raketnya dan mengenai wajah wasit Arnaud Gabas.

Shapovalov menyebut insiden Djokovic tidak menguntungkan. Begitu pula petenis Jerman Alexander Zverev, yang meluapkan frustrasinya beberapa kali di masa lalu dengan membanting raket.

"Saya kira saya tidak pernah gagal dalam karier saya atau dalam hidup saya," kata Zverev setelah kemenangannya pada Ahad. "Tidak, saya belum pernah berada dalam situasi seperti itu."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement