Senin 07 Sep 2020 23:48 WIB

Gubernur Irianto Ingatkan Penyuluh Kostratani Miliki Ini

Gubernur Kaltara sebut penyuluh harus miliki sifat Rasulullah untuk bangun pertanian

Gubernur Kaltara H Irianto Lambrie (kiri) menyerahkan bantuan kepada Perhiptani. Gubernur Kaltara sebut penyuluh harus miliki sifat Rasulullah untuk bangun pertanian
Foto: dok
Gubernur Kaltara H Irianto Lambrie (kiri) menyerahkan bantuan kepada Perhiptani. Gubernur Kaltara sebut penyuluh harus miliki sifat Rasulullah untuk bangun pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) H Irianto Lambrie ingatkan penyuluh pertanian adalah orang-orang terpilih yang harus mampu menjalankan sifat-sifat Rasulullah SAW. Berperilaku sidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (menyampaikan) mendukung pembangunan pertanian di seluruh Indonesia.

Peran tersebut dijalankan melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang diperkuat dengan pengembangan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) untuk meningkatkan sinergi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah."Penyuluh adalah orang terpilih, Harus pandai komunikasi yang baik. Penyuluh harus menjalankan sifat-sifat utama Rasulullah yakni sidiq, amanah, fathonah dan tabligh," kata Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) H Irianto Lambrie di Tarakan, belum lama ini, saat membuka Rapat Kerja Dewan Pengurus Wilayah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPW Perhiptani) tahun 2020.

Pada Raker yang berlangsung dengan mematuhi Protokol Kesehatan bertema Perhiptani Bergerak Menuju Kalimantan Utara Sejahtera dan Semakin Terdepan, Gubernur Irianto mengingatkan bahwa pertanian merupakan bagian kebudayaan manusia.

Bahkan dari kehidupan awal manusia, Nabi Adam, kata Irianto, pertanian muncul saat manusia mampu menjaga ketersediaan pangan. Kemudian muncul perubahan dalam sistem pertanian, yang disebut teknologi pertanian.

“Salah satu sistem pertanian tertua adalah berladang berpindah atau nomaden. Ini masih diterapkan oleh sejumlah suku di Indonesia, termasuk di Kalimantan,” katanya menurut keterangan tertulis yang diterima Senin (7/9).Terkait hal tersebut, kata Gubernur Kaltara, utamanya perkembangan pertanian, dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani, Perhiptani sebagai organisasi, harus melihat peran dan fungsi yang diembannya.

“Perhiptani bukan sekedar menjadi organisasi untuk ngumpul-ngumpul. Terpenting lagi, setiap orang yang terhimpun dalam Perhiptani harus mampu menjaga kekompakan, dan akhirnya mampu memberi manfaat bagi banyak orang,” kata H Irianto Lambrie.

Di dalam Perhiptani, banyak penyuluh. Penyuluh adalah para orang terpilih. Untuk itu, penyuluh harus pandai berkomunikasi yang baik. Penyuluh harus menjalankan -sifat utama Rasulullah SAW yakni sidiq (jujur), amanah (bisa dipercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (menyampaikan).

Penyuluh Pusat, Bambang Gatut Nugraha, di Kementerian Pertanian mengatakan bahwa harapan Gubernur Kaltara sejalan dengan upaya Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang menyadari betul peran dan manfaatnya bagi kemandirian petani untuk kemajuan pertanian di masa depan.

"Untuk menghadapi tugas yang berat, kemampuan para penyuluh harus terus ditingkatkan kompetensinya. Baik melalui pendidikan, pelatihan, sertifikasi dan lain sebagainya," kata Mentan Syahrul dalam berbagai kesempatan bertemu petani dan penyuluh.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa kemampuan dan kompetensi penyuluh harus ditingkatkan, 

sehingga penyuluh dengan kemampuan biasa-biasa saja akan tergilas. "Karena itu, suka tidak suka, penyuluh harus menjadi orang yang luar biasa," tegasnya.

Bagaimana caranya? "Dengan membuka diri pada pengetahuan, informasi dan teknologi yang mampu meningkatkan kemampuan diri dari penyuluh," kata Dedi Nursyamsi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement