REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SKK Migas mencatat hingga Agustus lifting minyak nasional mencapai 706,9 ribu barel per hari. Capaian ini setara dengan 100,3 persen dari target yang dipatok APBN Perubahan 2020.
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menilai capaian ini sukses diraih berkat kerja keras Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Adapun, disisa tahun ini SKK Migas akan berfokus pada upaya mitigasi resiko sehingga kendala-kendala produksi dapat diatasi.
“Kami akan evaluasi sekiranya ada pekerjaan operasi produksi yang bisa dipercepat. Tentunya juga melakukan mitigasi risiko agar angka lifting dapat dipertahankan hingga akhir tahun,” ujar Susana dalam keterangan resmi, Senin (7/9).
Meski lifting minyak capai target, namun untuk lifting gas baru mencapai 5.516 mmscfd atau 99,3 persen dari target. Susana memastikan serapan gas telah jauh membaik ketimbang bulan-bulan sebelumnya. Pihaknya optimistis serapan gas akan membaik disisa tahun ini. Ia menambahkan, upaya optimasi lifting migas dilakukan SKK Migas.
“SKK Migas saat ini tengah merealisasikan enam langkah extraordinary efforts untuk memastikan lifting migas nasional mencapai target sehingga dapat memberikan penerimaan negara yang optimal pada masa sulit seperti sekarang ini,” ujar Susana.