REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menuduh pasukan India melanggar perjanjian bilateral dan melepaskan tembakan peringatan ke udara selama konfrontasi dengan personel Beijing di perbatasan yang disengketakan pada Senin (7/9). Menanggapi ancaman itu, pasukan China pun membalas.
Juru bicara komando barat militer, Zhang Shuili, menyatakan, penjaga perbatasan China mengambil tindakan balasan untuk menstabilkan situasi. "Kami meminta pihak India untuk segera menghentikan tindakan berbahaya ... dan secara ketat menyelidiki serta menghukum personel yang melepaskan tembakan untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terjadi lagi," kata Zhang dalam pernyataan yang diterbitkan oleh situs berita resmi militer pada Selasa (8/9) pagi.
Pernyataan Shuili tidak menjelaskan tindakan yang dilakukan pasukan perbatasan India. Pasukan China pun belum diketahui tindakan yang diberikan atas tembakan peringatan tersebut. Kedutaan Besar India di Beijing tidak segera menanggapi peristiwa itu.
Kedua belah pihak telah mematuhi protokol yang telah lama dipegang untuk menghindari penggunaan senjata api di perbatasan dataran tinggi yang sensitif yang melintasi Himalaya barat. Namun, beberapa kali bentrokan tetap menghasilkan korban jiwa dan luka-luka.
Sebanyak 20 tentara India meninggal dunia dalam pertempuran jarak dekat pada Juni lalu. Insiden itu menyebabkan China dan India mengerahkan pasukan tambahan di sepanjang perbatasan.