Selasa 08 Sep 2020 10:42 WIB

Guru Tertular Covid-19 di Cimahi Bertambah Jadi 16 Orang

Tes usap Covid-19 dilakukan pada guru di Cimahi untuk persiapan sekolah tatap muka.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) kepada seorang guru di Puskesmas Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Rabu (26/8). Pemerintah Kota Cimahi melakukan tes usap (swab test) kepada sedikitnya 1.000 orang guru dalam rangka persiapan apabila pemerintah pusat menetapkan kebijakan sekolah dibuka setelah ditutup sementara akibat pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) kepada seorang guru di Puskesmas Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Rabu (26/8). Pemerintah Kota Cimahi melakukan tes usap (swab test) kepada sedikitnya 1.000 orang guru dalam rangka persiapan apabila pemerintah pusat menetapkan kebijakan sekolah dibuka setelah ditutup sementara akibat pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Cimahi yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah tiga orang usai dilakukan uji usap secara masif di puskesmas jelang persiapan sekolah tatap muka pada September. Total jumlah guru yang positif Covid-19 bertambah dari 13 orang menjadi 16 orang.

"Ada penambahan (positif) tiga orang, seorang KTP Papua tapi ngajar di sini. Jadi dengan yang sebelumnya ada 16 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Pratiwi, Selasa (8/9).

Baca Juga

Menurutnya, hasil tes ke 16 guru yang positif Covid-19 berasal dari 500 lebih spesimen yang telah keluar. Ia mengatakan, 16 orang guru tersebut adalah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Dia mengatakan, mayoritas para guru sedang melakukan isolasi mandiri di rumah dan sebagian di rumah sakit bagi yang memiliki gejala klinis. Menurutnya, bagi yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah harus memenuhi persyaratan yang sesuai standar. 

"Enam belas orang itu rata-rata isolasi di rumah, tapi ada yang gejala ringan jadi isolasinya di rumah sakit," katanya.

Ia mengatakan pihaknya masih menunggu sisa hasil uji usap dari total seribu lebih guru yang menjalani tes beberapa pekan lalu. Menurutnya, beberapa waktu lalu alat kesehatan yang digunakan uji usap harus disterilisasi.

"Kita masih tunggu hasil swab test yang lainnya karena belum semuanya keluar juga kan," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement