REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Kunta Wibawa Dasa Nugraha menyampaikan bahwa realisasi stimulus untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga Agustus 2020 mencapai 36,6 persen atau sebesar Rp 52,09 triliun dari pagu yang digelontorkan. Pemerintah menyiapkan pagu anggaran stimulus untuk UMKM sebesar Rp 123,47 triliun.
“Kalau kita lihat memang awal-awal itu agak lambat. Bulan Juli hanya terserap Rp 1 triliun. Tapi, Agustus ini realisasi bertambah hampir Rp 21 triliun,” kata Kunta pada seminar web bertajuk ‘Prospek Pemulihan Ekonomi Sektor Industri Kecil Menengah’, Selasa (8/9).
Kunta memaparkan, dari pagu Rp 123,47 triliun, terdapat lima program yang diusung untuk mendukung pemulihan UMKM di masa pandemi Covid-19. Pertama yaitu program subsidi bunga untuk UMKM dikucurkan anggaran sebesar Rp 35,28 triliun, di mana hingga Agustus 2020 anggaran yang mampu direalisasikan mencapai Rp 2,55 triliun.
Kemudian, insentif pajak berupa PPh final UMKM ditanggung pemerintah, di mana pelaku UMKM mendapat fasilitas pajak penghasilan final 0,5 persen yang ditanggung pemerintah dengan anggaran Rp 2,40 trliun, telah terealisasi Rp 302 miliar hingga Agustus.
Selanjutnya yakni anggaran Rp 6 triliun untuk penjaminan kredit modal kerja baru untuk UMKM melalui PT Jamkrindo dan PT Askrindo terserap Rp 51,84 miliar pada periode yang sama. Keempat yakni penempatan dana untuk restrukturisasi dengan anggaran Rp 78,8 triliun, penyerapannya mencapai Rp 41,2 triliun.
Terakhir adalah pembiayaan investasi kepada koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah, yang realisasinya mencapai 100 persen dari anggaran Rp 1 triliun.
“Kami tidak berhenti sampai di sini. Setelah selesai mendesain program inj, kami monitoring dan evaluasinya seperti apa. Kalau kondisinya akan naik seperti ini terus, harapan kami stimulus tadi akan terpakai semua,” papar Kunta.