REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menginginkan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020 menjadi titik awal implementasi sport science dalam keolahragaan nasional.
"Saya mendapatkan informasi dari teman-teman akademisi sudah sejak 80-an, tapi implementasi di lapangan belum kelihatan. Itu yang akan kita dorong lagi dalam momentum Haornas sekarang ini," kata Zainudin dalam webinar di Jakarta, Selasa (8/9).
Zainudin mengatakan ada beberapa hal yang difokuskan pemerintah, di antaranya penggunaan teknologi biomekanika untuk menganalisis kemampuan gerak, kajian sport medicine untuk mengakselerasi kemampuan fisiologi, dan pemanfaatan instrumen tes yang tepat bagi atlet.
Sport science juga harus bisa memprediksi dan membandingkan hasil dari tes yang dilakukan sekaligus mengembangkan dan meningkatkan prestasi olahraga.
"Tidak ada prestasi yang bisa dihasilkan atau tidak ada prestasi yang maksimal dari sport science. Dengan sport science kita sudah bisa tahu maka itu menjadi pendamping utama dari prestasi yang akan kita dorong," kata dia.
Ia mendorong semua program latihan para atlet harus memiliki landasan sport science yang kuat dan Kemenpora akan menggandeng perguruan tinggi untuk menerapkannya.
"Kita tidak mungkin sendiri, Kemenpora punya kemampuan terbatas. Ada beberapa perguruan tinggi yang menawarkan, tempatnya mereka siapkan. Kemudian kita akan siapkan peralatan-peralatan lab-nya," kata dia.
"Kalau itu di tempatkan di kampus-kampus maka masyarakat bisa mengakses. Kalau pemerontah sudah memiliki kemampuan yang lebih tentu akan kita dorong di cabor-cabor," kata dia.