REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak menjadi faktor penting menghindari tingginya angka penularan Covid-19 di Jakarta. Karena itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta, kepada semua orang tua untuk memperketat penerapan protokol kesehatan pada anak, termasuk melarang anak berkumpul, nongkrong di luar rumah.
Wagub DKI yang akrab disapa Ariza ini mengungkapkan, data dari website corona.jakarta.go.id, sebanyak 4.397 kasus positif di Jakarta adalah anak usia 0-19 tahun. Dengan kata lain, sebesar 9,2 persen dari total kasus Covid-19 di DKI Jakarta adalah anak usia di bawah 19 tahun.
"Ajak anak-anak kita menerapkan 3M. Ayo kita semakin waspada, jelaskan kepada anak-anak kita, mengapa harus pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan," ujar Ariza.
Kepada para orangtua yang beraktivitas di luar rumah, ia menekankan tetap wajib menerapkan 3M, pastikan sampai rumah langsung mandi, merendam baju agar tidak membawa kuman. Bagi orang tua lebih baik tetap di rumah, apalagi terdapat balita karena kemungkinan menjadi sakit / fatal dan meninggal pada balita tinggi.
"Untuk adik-adik pelajar, hindari nongkrong, mari jadi anak muda yang berkontribusi untuk lingkungan dengan ikut memantau dan mengingatkan jalannya 3M," ujarnya.
Dari data DKI jakarta batas usia yang mengkhawatirkan 0-9 tahun. Ciptakan kegiatan bermanfaat, produktif dan menyenangkan dari rumah. Karena itu kepada orang tua memakai masker tetap diutamakan, walaupun terasa kurang nyaman. Dan terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu selain menjalankan 3M, dia juga meminta untuk menghindari ruangan sempit, ramai-ramai, dan rumpi-rumpi jarak dekat.
Sementara Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi, mengajak, warga untuk bersama-sama ikut memerangi penyebaran Covid-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Didampingi SKPD dan UKPD, Bupati melakukan safari kerja dan berdialog dengan warga.
Diawali dari Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan dan berakhir di Kelurahan Pulau Panggang. "Kita minta warga ikut memerangi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan," ucap Junaedi, Selasa (8/9).
Menurut Junaedi, dirinya melakukan safari kerja ke wilayah kelurahan untuk berdialog dengan warga membahas program pembangunan dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
"Kita ajak warga untuk bersama mengawal dan mendukung pembangunan di Kepulauan Seribu, agar terwujud kemajuan dan kesejahteraan," tegas Junaedi.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga meminta maaf kepada warga atas tertundanya pembangunan infrastruktur dan beberapa program kemasyarakatan yang telah dijadwalkan lantaran adanya wabah Covid-19. "Semoga wabah Covid-19 ini cepat berlalu, sehingga program pembangunan yang tertunda dapat kembali dilanjutkan," paparnya.