Selasa 08 Sep 2020 17:18 WIB

Di Depan 600 Mahasiswa UPI, Sandi: UMKM Agen Kebangkitan

Peranwirausaha sebagai agen perubahan dan kebangkitan ekonomi harus dibangkitkan.

Pengusaha nasional Sandiaga Uno dan Anggota Komisi XI dari Fraksi Gerindra yang juga sebagai Founder Kahmipreneur Kamrussamad.
Foto: Istimewa
Pengusaha nasional Sandiaga Uno dan Anggota Komisi XI dari Fraksi Gerindra yang juga sebagai Founder Kahmipreneur Kamrussamad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha nasional Sandiaga Salahudin Uno melihat adanya harapan kebangkitan ekonomi lokal di Indonesia, khususnya di tengah pandemi yang melanda dunia. Oleh karena itu, usahawan kecil menengah atau yang biasa disebut UMKM adalah agen kebangkitan Indonesia dari keterpurukan ekonomi yang akan terjadi.

Menurutnya, di tengah pandemi yang melanda dunia khususnya Indonesia maka pihaknya mengingnkan masyarakat janganlah putus asa. Dia mengajak masyarakat untuk kembali menggeliatkan ekonomi masyarakat di tengah segala keterbatasan imbas pandemi Covid-19. 

"Yuk saatnya kita bangkitkan lagi usaha-usaha masyarakat, ciptakan kembali peluang usaha dan lapangan kerja saat beban biaya hidup yang meningkat di masa pandemi Covid-19 ini," kata Sandiaga Uno dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (8/9). 

Dengan ancaman resesi yang akan melanda Indonesia, banyak masyarakat yang mulai khawatir,  Menurut Sandi, kekhawatiran tersebut terutama dialami keluarga yang berada di garis kemiskinan, termasuk yang dialami sektor Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM). Karena UMKM yang akan terkena dampak paling parah dalam pandemi ini.

Sandi menilai, bahwa fakta tersebut merupakan sebuah pesan konkret untuk pemerintah. Untuk itu, Sandiaga berharap agar pemerintah hingga masyarakat saling gotong royong mengatasi kesulitan di tengah pandemi. 

Dia juga berharap, agar para pemangku kebijakan dapat menangkap pesan tersebut dengan memberikan solusi ekonomi yang bisa langsung dirasakan masyarakat. "Semoga para elite dan yang sekarang memegang kebijakan bisa menangkap dan fokus bagaimana paramater ekonomi ini bisa diatasi, di samping kesehatan harus terus kita lakukan untuk memutus mata rantai (penularan Covid-19)," ujarnya.

Sandi menegaskan, entrepreneurship adalah solusi bangsa ini. Karena 99 persen Ekonomi digerakkan UMKM 97.3 persen lapangan kerja diserap UMKM dan 60 persen PDB disumbang UMKM. “UKM Entrepreneur Tertinggal dari negara tetangga di ASEAN, Singapura 7 persen, Malaysia 6 persen, dan Thailand 5 persen penduduknya jadi entrepreneur,” ucapnya 

Menurut Sandi, peran kaum wirausaha sebagai agen perubahan dan kebangkitan ekonomi harus dibangkitkan. Mereka harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat akan bahaya Covid-19. Tak hanya itu kehadiran para usahawan membawa aura positif saat pandemi ini yang akan membawa perubahan yang baru. 

“Peran mereka adalah sebagai agen perubahan, bukan hanya untuk ekonomi Indonesia, tetapi juga perannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, jangan meremehkan Covid-19. Jadi mereka sebagai agen perubahan yang membawa sebuah hal yang baru,” tegasnya.

Menurut Sandi, mengembalikan ekonomi Indonesia kembali baik, bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja. Namun, seluruh lapisan pelaku ekonomi termasuk kaum milenial yang bergerak dalam bidang itu. 

“Kalau kita bersama atasi, maka ekonomi kita akan kembali terlahir yang baru, mungkin tidak akan mengkonsumsi seperti dulu lagi, berubah menjadi lebih baik lagi lepas dari pandemi Covid-19,” tegasnya. 

Anggota DPR RI Komisi XI yang juga Founder KAHMIPreneur, Kamarussamad menegaskan, pemulihan ekonomi belum terdelivery melalui kebijakan. Sektor UMKM misalnya saat pandemi ini sangat membutuhkan kelonggaran atau relaksasi akses permodalan, karenanya butuh perhatian lebih untuk kembali bisa memulihkan ekonomi melalui penguatan sektor UMKM.

Menurutnya, penyerapan tenaga kerja oleh UMKM juga sangat tinggi dan terus bertumbuh mencapai 96,99–97,22 persen dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 62 juta atau sekitar 98 persen dari pelaku usaha nasional. Pemerintah sejak awal pandemi telah menempatkan UMKM sebagai prioritas utama penerima manfaat dalam pemulihan ekonomi nasional. UMKM memang merupakan sektor yang paling terpukul oleh dampak pandemi Covid-19.

Untuk itu, solusi yang paling tepat adalah mengembangkan e-comerce. Menurutnya, hingga saat ini ada 175.4 juta pengguna internet. Selain itu ada 338,2 juta pengguna smart phone aktif yang terdaftar. Kamrussamad juga mendapatkan data bahwa ada 160 juta orang yang aktif di media sosial. 

"Untuk menjadi negara maju, prosentase pengusaha di Indonesia adalah 14 persen dari total penduduk Indonesia berdasar PDB. Kita membutuhkan empat juta wirausaha baru untuk mendorong penguatan ekonomi," tegasnya. Saat ini rasio wirausaha Indonesia masih sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement