Selasa 08 Sep 2020 17:45 WIB

Gunung Gede Pangrango Masih Batasi Kuota 600 Pendaki per Har

Pengelola TNGGP membantah jumlah pendakian mencapai ribuan.

Gunung Gede Pangrango
Foto: TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO
Gunung Gede Pangrango

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih membatasi jumlah pendaki sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku. Ini sekaligus membantah adanya jumlah pendakian yang mencapai ribuan selama satu pekan terakhir.

"Tidak benar kalau jumlah pendakian di Gunung Gede-Pangrango yang sempat viral di media sosial jumlahnya mencapai ribuan orang karena sampai saat ini jumlah pendaki per hari hanya 600 orang dari tiga pintu masuk pendakian," kata Humas TNGGP Poppy Oktadiani saat dihubungi di Cianjur, Selasa (8/9).

Baca Juga

Ia menjelaskan, setelah kembali dibuka beberapa waktu lalu, pembatasan untuk setiap pintu masuk seperti dari Cibodas dan Gunung Putri di Cianjur dan Salabintana di Kabupaten Sukabumi per hari hanya 200 orang. Ini sesuai dengan ketentuan setengah dari kuota normal per pintu masuk 400 orang per hari.

Tercatat sepanjang akhir pekan lalu, tepatnya Sabtu dan Ahad (6-7/9) 2020, kata dia, jumlah pendaki di pintu masuk Cibodas sebanyak 265 orang, pintu masuk Gunung Putri sebanyak 428 orang dan pintu Salabintana 30 orang dengan total pendaki selama dua hari 723 orang pendaki. "Sehingga tidak benar kalau selama akhir pekan jumlah pendaki mencapai ribuan yang naik dari tiga pintu masuk. Namun kami tidak menutup masih rendahnya kesadaran pendaki untuk mematuhi protokol kesehatan, terutama menggunakan masker dan menjaga jarak saat melakukan pendakian," katanya.

Namun pihaknya tidak bosan mengimbau pendaki untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai syarat wajib yang harus dipatuhi dan tertuang dalam surat izin pendakian. Meski di lapangan masih banyak ditemukan pendaki yang tidak mengunakan masker dan tidak menjaga jarak.

"Kami tetap mengimbau dan mengingatkan secara tegashingga teguran keras bagi pendaki yang tidak mematuhi protokol kesehatan mulai dari menggunakan masker hingga jaga jarak selama pendakian. Bahkan kami mengimbau petugas untuk menolak calon pendaki yang memiliki suhu tubuh tinggi," katanya.

Sebelumnya pendakian ke Gunung Gede-Pangrango yang masuk dalam taman nasional, kembali dibuka setelah sempat ditutup selama delapan bulan untuk penyegaran kembali dan selama pandemi Covid-19. Setelah kembali dibuka pihak pengelola menerapkan protokol kesehatan ketat termasuk membatasi jumlah pendaki setiap harinya, demikian Poppy Oktadiani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement