REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyebut sport tourism atau pariwisata olahraga harus menjadi kekuatan utama Indonesia.
"Haornas ke-37 ini menjadi momentum kita untuk mendorong ini. Kalau paket-paket wisata di-package dengan baik dan diinformasikan ke mancanegara pasti nilai jualnya akan banyak," kata Zainudin dalam sebuah webinar di Jakarta, Selasa (8/9).
Dia mengakui Indonesia telat menggembangkan sport tourism, bahkan pengelolaannya dinilai belum berjalan baik, padahal Indonesia memiliki kekayaan alam beragam dan berlimpah.
Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia dengan panjang 54.716 kilometer. Begitu pula dengan pegunungan serta iklim yang mendukung yang seharusnya membuat Indonesia memiliki kekuatan dalam mengembangkan sport tourism.
"Saya kira tersedia semuanya. Gunung-gunung kita untuk hiking, arum jeram, angin kita yang stabil untuk paralayang, ini adalah objek wisata olahraga yang potensial tapi kita belum kelola dengan baik," kata dia.
Dia mengakui Indonesia kalah langkah dengan negara tetangga seperti Thailand yang sudah memaksimalkan sport tourism dengan menjual paket wisata olahraga mulai dari tiket, akomodasi, olahraga, hingga wisata.
Sebaliknya Indonesia belum menyentuh potensi ini dan apabila mulai serius mengelola, bukan tak mungkin menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar dalam pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi.
"Kita sadar bahwa negara-negara lain sudah mendorong Sport Tourism untuk menjadi income atau pemasukan devisa mereka," kata dia.
Kemenpora serius mengelola peringatan Haornas 2020 dengan menjalin kerja sama lintas kementerian seperti menandatangani MoU bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Perindustrian.