REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi bersama Sekretaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati dan Direktur Utama RS Pupuk Kaltim Grup Nurul Fathoni meresmikan Laboratorium Biomolekuler Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk analisa swab Covid-19 di RS Pupuk Kaltim pada Selasa (8/9).
Rahmad mengatakan laboratorium ini memiliki standar keamanan Bio Security Level (BSL) 2 dengan efektivitas dan kemampuan analisa antara 95 sampel sampai 180 sampel per hari yang didukung automatic extractor yang mampu mengurai sampel dengan lebih cepat dan akurat.
"Dengan kemampuan alat, waktu tunggu hasil analisa akan berkurang, sehingga tracing bisa lebih mudah dan cepat. Upaya preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 bisa lebih efektif dijalankan," ujar Rahmad dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (8/9).
Menurut Rahmad, pembangunan Lab PCR merupakan wujud kontribusi Pupuk Kaltim dalam membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19, baik untuk analisa potensi penyebaran virus di lingkungan perusahaan, maupun masyarakat Bontang. Rahmad menilai upaya ini bagian dari tiga kebijakan Pupuk Kaltim dalam penanganan Covid-19, yakni transparansi data untuk tindakan preventif maupun kuratif, intensive tracing untuk mengetahui riwayat aktivitas pasien maupun karyawan secara umum, serta massive testing guna memastikan kesehatan karyawan dari potensi paparan virus.
"Dengan kemampuan perangkat yang sangat canggih, tidak hanya akan membantu Pupuk Kaltim, tapi juga berkontribusi secara aktif bagi masyarakat dalam membantu Pemkot Bontang menanggulangi Covid-19," tambah Rahmad.
Rahmad berharap dengan keberadaan laboratorium PCR di RS Pupuk Kaltim, analisa sampel untuk memastikan potensi paparan Covid-19 segera berjalan intensif dan upaya penanggulangan bisa ditindaklanjuti dengan lebih cepat, baik secara kebijakan oleh pemerintah maupun tindakan langsung di lingkungan masyarakat.
"Kini laboratorium sudah bisa difungsikan dan dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat. Semoga apa yang kita lakukan segera memutus mata rantai Covid-19 di Bontang," ungkap Rahmad.
Direktur Utama RS Pupuk Kaltim Nurul Fathoni mengapresiasi kontribusi Pupuk Kaltim dalam penanggulangan dan antisipasi Covid-19, baik ragam bantuan yang selama ini berjalan untuk peningkatan kapasitas rumah sakit, hingga pembangunan Lab PCR.
Nurul mengatakan keberadaan Lab PCR menjadi salah satu upaya penegakan diagnosis melalui perangkat untuk memastikan seseorang terpapar Covid-19 atau tidak. Sebab uji sampel melalui rapid test maupun swab antigen, masih memiliki potensi kemungkinan, sehingga butuh pengujian lanjutan melalui PCR untuk 100 persen tingkat kesehatan secara akurat. Kata Nurul, laboratorium ini jadi bagian memutus mata rantai dan menekan berbagai masalah yang diakibatkan Covid-19.
"Laboratorium ini bagian kontribusi perusahaan untuk misi kemanusiaan dan kesehatan masyarakat, serta senjata pamungkas dalam penanganan Covid-19 di lingkungan Perusahaan dan kota Bontang," kata Nurul.
Sekretaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati mengucapkan terima kasih atas kontribusi Pupuk Kaltim melalui pembangunan Lab PCR yang kini difungsikan RS Pupuk Kaltim. Menurut dia, ini suatu kebanggaan bagi daerah karena Bontang punya Lab PCR, sehingga analisa swab yang dilakukan bisa lebih cepat.
Terima kasih kepada Pupuk Kaltim yang sudah mendukung pemerintah dan masyarakat untuk penanganan covid-19, melalui berbagai program dan bantuan yang dilaksanakan. Semoga dengan Lab PCR dan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, Bontang segera terbebas dari Covid-19," ucap Aji.
Pada kesempatan itu, Pupuk Kaltim juga turut menyalurkan bantuan berupa 500 pcs baju hazmat bagi pejuang medis RS Pupuk Kaltim senilai Rp 60 juta, serta bantuan extra fooding bagi tim medis Covid-19 Kota Bontang senilai Rp 195,5 juta.