Rabu 09 Sep 2020 02:38 WIB

Rahayu Sarawati Sayangkan Pelecehan Politikus Senior

Rahayu Saraswati menyayangkan ungkapan politikus senior yang melecehkan perempuan

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Esthi Maharani
Bakal calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
Foto: Dokumen Pribadi
Bakal calon Wakil Wali Kota Tangsel Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Bakal calon wakil wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati, menyayangkan ungkapan politikus senior yang diduga melecehkan dan menjatuhkan martabat perempuan. Terlebih ungkapan itu disampaikan di media sosial.

"Saya menyayangkan saja dan jujur kecewa bahwa ada tokoh-tokoh politik senior yang memberikan contoh kurang baik, bahkan mengobjektifikasi seorang calon pimpinan daerah," jelas Rahayu dalam keterangan yang diterima, Selasa (8/9).

Sebelumnya, politikus senior Cipta Panca Laksana melalui akun Twitter, @panca66 dan mantan staf khusus Kementerian ESDM Said Didu, @msaid_didu, diduga melakukan pelecehan verbal melalui cuitannya di media sosial. Akun @panca66 mengatakan, Paha Wakil Wali Kota Tangsel itu mulus banget. Kemudian dibalas @msaid_didu Huzz no pict hoax.

Meski dalam cuitan tersebut dikatakan bahwa tidak mencantumkan nama dan bisa saja yang maksud para politikus itu adalah calon wakil wali kota yang lainnya, tetapi ia tetap merasa keberatan.

"Mungkin saja (ditujukan ke orang lain). Namun sikap saya jelas. Tidak ada toleransi atas pelecehan seksual verbal sekalipun," kata Saras

Ia menerangkan pelecehan seksual sangat melukai perasaan perempuan. Apalagi pelecehan yang dialami kerap kali dimaklumi di masyarakat.

"Saya sebagai aktivis perempuan dan anak menyayangkan adanya kejadian ini dan para pelaku harus tahu kalau hal tersebut tidak meninggikan derajat perempuan, tapi melukai martabat perempuan," katanya.

Dalam akun Twitternya milik pribadinya, Saras menerangkan, bahwa pelecehan verbal yang disampaikan tidak ada kaitannya dengan afiliasi dalam berpolitik. Dia pun menentang keras segala pelecehan terhadap semua perempuan.

“Pelecahan tidak ada hubungannya dengan afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau karena saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kerdil dan pengecut," dalam cuitannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement