REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Anggy Umbara menyebutkan bahwa industri film Indonesia memerlukan penerus atau regenerasi. Namun, penerus yang paling dibutuhkan adalah dibidang penulis skenario guna mencukupi kebutuhan industri layar lebar.
Menurut Anggy, peran skenario dalam sebuah produksi sangatlah penting dalam menghasilkan film berkualitas. Namun sayangnya, menurut sutradara serta penulis "Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1" dan "Si Manis Jembatan Ancol 2019", saat ini belum banyak penulis skenario film layar lebar di Indonesia.
Hal itu, lanjut dia, akan menjadi kendala bagi Indonesia di masa depan, karena penulis skenario layar lebar tidak hanya menentukan kualitas film. Namun, juga menjadi sosok penting dalam industri yang mempertemukan ide cerita dengan visi sutradara dan produser.
"Kita kekurangan penulis untuk memenuhi kebutuhan scene layar lebar ini. Enggak banyak penulis yang bisa mencukupi kebutuhan itu dalam arti menghasilkan karya yang bisa men-deliver visi dari sutradara dan produsernya," kata Anggy Umbara dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Senin (7/9).
Terbatasnya jumlah penulis skenario, kata Anggy Umbara, disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya karena belum ada kesempatan yang diberikan kepada penulis baru hingga masalah kualitas. Penulis dari televisi banyak tapi kalau untuk masuk layar lebar harus ada persyaratan kualifikasi.
"Secara general ada kualitas dan kuantitas yang dipermasalahkan atau bisa juga secara kesempatan yang belum bisa diberikan," ujar Anggy.
"Sekarang kita kekurangan pilihan untuk dijadikan opsi menulis. Kita butuh talenta, potensi dan kesempatan baru dari penulis skenario, sekarang ini film layar lebar, sutradara itu hampir memegang andil lebih banget dalam film," jelasnya lagi.