Selasa 08 Sep 2020 19:34 WIB

Survei Bank Asing di Jepang, BNI Naik Peringkat

BNI Tokyo menempati posisi ke-29 dari total 56 Bank asing yang beroperasi di Jepang

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
T Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk cabang Tokyo mampu meningkatkan kinerja tidak kalah dengan bank asing lainnya yang beroperasi di Jepang.
Foto: ,
T Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk cabang Tokyo mampu meningkatkan kinerja tidak kalah dengan bank asing lainnya yang beroperasi di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk cabang Tokyo mampu meningkatkan kinerja tidak kalah dengan bank asing lainnya yang beroperasi di Jepang. Hal ini dibuktikan dari pencapaian laba yang membaik dari tahun ke tahun.

Berdasarkan Foreign Banks in Japan Survey 2020 yang diterbitkan oleh KPMG Global Financial Services pada 11 Agustus 2020, BNI Tokyo menempati posisi ke-29 dari total 56 Bank asing yang beroperasi di Jepang periode 2020, dilihat dari sisi perolehan laba. Peringkat itu naik 10 level dari posisi 39 pada periode sebelumnya.

Baca Juga

General Manager BNI Tokyo Muhamad Emil Azhary mengatakan pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja beberapa bank asing lainnya yang justru mengalami penurunan pada 2020,  padahal dari sisi aset, bank-bank asing tersebut lebih besar dibandingkan BNI.  

"BNI Tokyo lebih efisien dan lebih efektif dalam mengoptimalkan earning asset dan liabitilites. Dalam hal efisiensi ini, survey menempatkan BNI pada peringkat 10 dari 56 bank asing di Jepang, atau melonjak dari peringkat 41 pada 2019," ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (8/9).

Ke depan BNI Tokyo akan tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai, salah satunya dengan selektif dalam memilih portfolio aset dan tetap mencari peluang bisnis baru di tengah kondisi pandemi dan perlambatan ekonomi global.

BNI Kantor Cabang Tokyo berkantor di Kokusai Building, Marunouchi, Chiyoda, Tokyo. Tercatat semester satu 2020, Pendapatan Sebelum Pajak BNI Tokyo sebesar 7,26 juta dolar AS atau tumbuh 46 persen yoy, didukung oleh pertumbuhan Fee Based Income naik 51 persen yoy mencapai 3,35 juta dolar AS dan Net Interest Income tumbuh 26 persen sebesar 6,52 juta dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement