REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Holding Perkebunan Wing Antariksa berharap peresmian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Human Capital PT Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP Agro) Nusantara di Jakarta pada Selasa (8/9) menjadi pintu awal dalam meningkatkan kompetensi SDM. Wing menilai sertifikasi harus menjadi standar minimal bagi profesi SDM dalam mengejar ketertinggalan terhadap SDM negara tetangga. Wing menyebut Singapura dan Malaysia sudah lebih dahulu menerapkan standar minimal terkait kompetensi SDM.
"Tapi ingat, sertifikat saja tidak cukup, bagaimana pun SDM harus berdampak pada aspek bisnis perusahaan," ujar Wing saat peresmian LSP Human Capital PT LPP Agro Nusantara di Jakarta, Selasa (8/9).
Wing menerangkan, standar kompetensi kerja nasional untuk SDM baru lahir pada 2014 untuk sektor pariwisata, perkebunan, dan migas. Kemudian, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengeluarkan surat edaran pada 22 Juli 2019 tentang pemberlakuan wajib sertifikasi kompetensi terhadap jabatan bidang manajemen sumber daya manusia. Wing mengatakan jumlah LSP yang baru sebanyak 15 LSP belum cukup untuk melakukan sertifikasi kompetensi pelaku SDM di seluruh Indonesia. Wing berharap keberadaan LSP Human Capital LPP Agro Nusantara mampu mendorong peningkatan sertifikasi kompetensi SDM.
Direktur LPP Agro Nusantara Triaji Prio Pratomo menyebut 2019 menjadi tahun istimewa bagi praktisi dan pengembangan SDM. Triaji menilai SDM merupakan fondasi dalam keberhasilan organisasi maupun perusahaan.
"Namun ironis, orang-orang SDM justru paling belakangan mendpatakabt pengembangan. Momentum 2019 sebagai tahun pengembangan SDM harus ditindaklanjuti dengan cepat," ucap Triaji.
Triaji menilai kebutuhan akan pelaku SDM akan terus meningkat seiring perkembangan zaman. Triaji mengatakan pengembangan kompetensi SDM menjadi keharusan dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa di kancah global.
"Kita (LSP Agro) fokus pada tiga hal. Pertama, remuneasi, bagaimana cara menghitung gaji setiap pegawai. Lalu rekrutmen dan administrasi yabg perlu dimiliki di perusahaan masing-masing," kata Triaji menambahkan.