Selasa 08 Sep 2020 23:08 WIB

Pedagang Setu Babakan Diberlakukan Sistem Ganjil Genap

Pedagang juga dilarang menggelar tikar untuk lesehan pengunjung.

Red: Muhammad Fakhruddin
Pedagang membuat dodol makanan khas betawi,  di Kawasan Wisata Setu Babakan, Jakarta, Sabtu (8/8/2020).
Foto: ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA
Pedagang membuat dodol makanan khas betawi, di Kawasan Wisata Setu Babakan, Jakarta, Sabtu (8/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK PBB) memberlakukan sistem ganjil genap kepada ratusan pedagang di dalam kawasan wisata air Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan guna mencegah penularan Covid-19 di lokasi itu.

"Sudah sejak akhir Juni diberlakukan ganjil genap, kita sih ikut aja apalagi demi kebaikan kita," kata salah seorang pedagang kerak telor, Yoh (45) saat dijumpai, Selasa (8/9).

Menurut dia, hingga kini kebijakan masih diterapkan secara tertib oleh pedagang. Yoh yang sudah berjualan selama 10 tahun di wisata air Setu Babakan mengatakan sistem ganjil genap tidak membawa keuntungan bagi pedagang, namun pedagang juga tidak mau ambil risiko dengan penularan Covid-19.

Menurut dia, sejak Covid-19 merebak awal Maret 2020, pedagang di lokasi wisata Setu Babakan terpaksa tutup selama empat bulan dikarenakan kawasan wisata juga ikut ditutup oleh pemerintah.