Rabu 09 Sep 2020 16:00 WIB

Tri Wahyudi: Direksi Baru Pusri Bertransformasi

Dengan restrukturisasi organisasi yang baru, Pusri harus memaksimalkan fungsi SDM.

Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Tri Wahyudi Saleh.
Foto: Humas PT Pusri
Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Tri Wahyudi Saleh.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jajaran Direksi dan Komisaris PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), mengalami pergantian seperti enam anak perusahaan PI lainnya. Pergantian itu berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 25 Agustus 2020. 

Rotasi dan mutasi dalam perubahan susunan direksi adalah hal biasa yang rutin dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk pengembangan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan inovasi dan produktivitas di dalam perusahaan. 

Tri Wahyudi Saleh resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menggantikan Mulyono Prawiro. Sebelumnya, Tri Wahyudi Saleh menjabat sebagai Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog. 

Selain Dirut, dilakukan juga penunjukkan Direktur Keuangan dan Umum kepada Saifullah Lasindrang yang merupakan Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) sejak tahun 2019. Sedangkan jabatan Direktur Operasi dan Produksi tetap diemban oleh Filius Yuliandi. 

Pergantian juga terjadi dijajaran Dewan Komisaris. Imam Apriyanto Putro ditunjuk menjadi Komisaris Utama, dengan jajaran komisaris lainnya antara lain Hartono Laras, Prahoro Yulijanto, Sarwo Edhy, Najib Matjan dan Bambang Supriyambodo. 

Setelah resmi menjabat sebagai Direksi dan Komisaris Pusri, diadakan Silaturahmi dan Ramah Tamah antara pejabat lama dan pejabat baru dengan jajaran Eselon I dan II di Auditorium Annex PT Pusri Palembang belum lama ini. Dalam sambutannya Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi mewakili seluruh jajaran menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direksi dan Komisaris lama yang telah berkontribusi pikiran dan tenaga untuk kemajuan Pusri. 

“Dengan restrukturisasi organisasi yang baru ini, kita harus memaksimalkan fungsi SDM yang ada untuk melaksanakan transformasi bisnis. Serta terus menciptakan komunikasi yang baik, antara internal dan eksternal perusahaan, menumbuhkan semangat bersama, kekompakkan dan solidaritas. Sejalan dengan nilai-nilai BUMN yang baru yaitu AKHLAK," ujar Tri dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/9).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement