Rabu 09 Sep 2020 13:13 WIB

Korut Fokus Pulihkan Wilayah yang Terdampak Topan

KCNA melaporkan Kim meminta agar ada upaya pemulihan di daerah terdampak topan Maysak

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Sebuah foto yang dirilis pada 07 September 2020 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan Kim Jong Un (2-L), ketua Partai Pekerja Korea (WPK) dan komandan tertinggi angkatan bersenjata DPRK, mengadakan dan membimbing pertemuan Dewan Kebijakan Eksekutif Komite Pusat WPK untuk mengorganisir kampanye pemulihan dari bencana alam di daerah di provinsi Hamgyong Selatan dan Utara yang dilanda topan, di Korea Utara
Foto: EPA-EFE/KCNA
Sebuah foto yang dirilis pada 07 September 2020 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan Kim Jong Un (2-L), ketua Partai Pekerja Korea (WPK) dan komandan tertinggi angkatan bersenjata DPRK, mengadakan dan membimbing pertemuan Dewan Kebijakan Eksekutif Komite Pusat WPK untuk mengorganisir kampanye pemulihan dari bencana alam di daerah di provinsi Hamgyong Selatan dan Utara yang dilanda topan, di Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akan mempertimbangkan kembali proyek pembangunan setelah negara tersebut dihantam oleh topan besar. Media pemerintah KCNA melaporkan Kim meminta agar ada upaya pemulihan di daerah yang terdampak oleh topan, termasuk daerah Komdok di Provinsi Hamgyong Selatan.

"Kerusakan akibat topan telah menimbulkan kerusakan, dengan situasi di mana kami harus mengubah arah setelah secara komprehensif mempertimbangkan rencana pembangunan pada akhir tahun," ujar Kim.

Baca Juga

Topan Maysak melumpuhkan sistem transportasi dan menghancurkan lebih dari 2.000 rumah di Korut. Topan tersebut juga membanjiri gedung-gedung dan jalan-jalan umum dan menyebabkan runtuhnya 59 jembatan.

Korut telah menanggung beban terparah karena dilanda tiga topan besar yakni Topan Maysak, Topan Bavi, dan Topan Haishen. Sektor pertanian Korut sangat rentan terhadap cuaca buruk, termasuk badai dan banjir. Hal ini menimbulkan kekhawatiran stok pangan di negara tersebut.

Kim menekankan perlunya membangun kembali rumah dan memulihkan jalan serta rel kereta sebelum 10 Oktober. Dia menargetkan semua perbaikan dapat selesai pada akhir tahun. Diketahui, 10 Oktober adalah hari perayaan berdirinya Partai Buruh yang berkuasa. Ini adalah perayaan penting di Korut.

Sebelum tiba di Semenanjung Korea, Topan Haishen telah menghantam Jepang. NHK melaporkan, aliran listrik di sekitar 440 ribu rumah di wilayah barat daya Kyushu masih tetap mati hingga Senin pagi. Sementara, 32 orang mengalami luka-luka akibat topan tersebut, termasuk seorang wanita yang jatuh dari tangga dan empat orang terluka karena pecahan kaca.

Sekitar dua juta penduduk telah mengungsi dari wilayah yang dilalui oleh Topan Haishen. Topan Haishen diperkirakan memiliki tekanan atmosfer sebesar 935 hektopascal dan kecepatan angin hingga 234 kilometer per jam. Haishen setara dengan badai Kategori 2 yang kuat. Topan tersebut berada sekitar 400 kilometer (260 mil) selatan Sasebo di pulau Kyushu, bergerak ke barat laut dengan kecepatan 30 kilometer per jam (20mph).

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement