Rabu 09 Sep 2020 13:54 WIB

Gandeng Dua Bank, Rumah Zakat Kembangkan Tabungan Qurban

Potensi tabungan kurban di Indonesia sebenarnya sangat tinggi mencapai Rp 20 triliun

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
CEO Rumah Zakat Nur Efendi didampingi Chief Waqaf Officer RZ Soleh Hidayat memberikan bantuan modal usaha wakaf UMKM secara simbolis, di Kantor Cabang Rumah Zakat, Jalan Turangga, Kota Bandung, Rabu (9/9). Sebagai upaya menghadapi ancaman resesi ekonomi di Indonesia, Rumah Zakat meluncurkan  Kolaborasi Kebaikan yang merupakan optimalisasi dana ZISWAF melalui serangkaian program pemberdayaan. Diantaranya adalah Wakaf UMKM, Sahabat Kebaikan, hingga kurban.
Foto: istimewa
CEO Rumah Zakat Nur Efendi didampingi Chief Waqaf Officer RZ Soleh Hidayat memberikan bantuan modal usaha wakaf UMKM secara simbolis, di Kantor Cabang Rumah Zakat, Jalan Turangga, Kota Bandung, Rabu (9/9). Sebagai upaya menghadapi ancaman resesi ekonomi di Indonesia, Rumah Zakat meluncurkan Kolaborasi Kebaikan yang merupakan optimalisasi dana ZISWAF melalui serangkaian program pemberdayaan. Diantaranya adalah Wakaf UMKM, Sahabat Kebaikan, hingga kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Rumah Zakat berkolaborasi dengan mitra perbankan yakni Bank Mega Syariah dan Bank Jatim Syariah meluncurkan program Tabungan Qurban (Taqur). Menurut CEO Rumah Zakat Nur Efendi, sejak tahun 2000, Rumah Zakat melakukan optimalisasi daging qurban dengan melakukan pengemasan menjadi kornet dan rendang agar tahan lebih lama dan mudah didistribusikan.

"Di masa pandemi Covid-19, Superqurban terbukti dapat menjadi program ketahanan pangan karena dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan," ujar Nur kepada wartawan, Rabu (9/9).

Menurut Nur, potensi tabungan kurban di Indonesia sebenarnya sangat tinggi mencapai Rp 20 triliun. Namun, saat ini belum optimal. Nur berharap, dengan membuka tabungan syariah bisa berdampak positif pada meningkat signifikannya masyarakat yang berqurban.

Menurut Nur, daging qurban telah didistribusikan ke 1.683 kota/kabupaten di 33 provinsi. Begitu pun dengan program Desaku Berqurban yang turut menggerakan ekonomi masyarakat lewat pemberdayaan peternak lokal terdampak Covid-19 di desa. 

Hadirnya Tabungan kurban, dapat menjadi solusi dalam menghadapi resesi sehingga memudahkan masyarakat dalam melaksanakan ibadah qurban serta bermanfaat bagi ketahanan pangan negara Indonesia."Kita menyadari bahwa kondisi saat ini masih kurang baik. Pandemi Covid-19 yang masih belum terkendali berdampak pada ekonomi kita sehingga terancam masuk ke dalam jurang resesi. Maka penting untuk kita saling gotong royong, berkolaborasi untuk bersama atasi krisis ini," papar Efendi.

Sementara menurut Direktur Bank Mega Syariah Marjana, dengan kerja sama ini ia berharap potensi umat bisa diangkat dan dioptimalkan. Serta, akan mempermudah masyarakat yang berkurban. Masyarakat, akan terbiasa menabung sedikit-sedikit jadi pada saat qurban bisa diambil."Rumah zakat kan sudah cukup lama berkhidmat jadi tau mana saja masyarakat yang perlu bantuan hewan qurban ini. Sinergi akan mempermudah mewujudkan qurban," kata Marjana seraya mengatakan, tahun ini ia menargetkan 1000 tabungan rencana kurban.

Senada dengan Marjana, Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim, Rizyana Mirda mengatakan, pada tahap I, Bank Jatim sudah menghimpun tabungan qurban Rp 33 juta. Harapannya dengan kerja sama bersama Rumah Zakat, akan bisa lebih banyak lagi."Tabungan qurban Bank Jatim, pada  2021 akan tambah banyak nasabahnya. Paling tidak, karyawan Bank Jatimnya saja kan 4 ribu atau sekitar Rp 10 miliar. Ya, minimal 25 persen dari situ," paparnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement