REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan, Presiden Joko Widodo secara khusus memberi mandat kepada Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 untuk mengebut persiapan produksi. Namun di luar itu, ujar Bambang, Presiden juga menekankan agar seluruh prosedur teknis pembuatan vaksin dijalani dengan ketat.
Karena vaksin ini harus aman, tidak ada efek samping yang membahayakan. "Satu lagi, vaksin diharapkan akan manjur atau berkhasiat untuk memperkuat daya tahan tubuh kita menghadapi virus Covid-19 yang kita tidak tahu akan berapa lama berada di dunia ini," kata Bambang menjelaskan dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat usai menghadap Presiden Joko Widodo, Rabu (9/9).
Pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor pagi tadi dihadiri oleh Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 yang baru saja dibentuk Presiden Jokowi. Tim ini terdiri dari pengarah, penanggung jawab, dan pelaksana harian.
Struktur pengarah diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Sementara susunan penanggung jawab dipimpin oleh Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro, dengan wakilnya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri BUMN Erick Thohir. Sementara koordinator pelaksana harian dijabat oleh Ali Ghufron Mukti.
Indonesia juga tengah memproduksi vaksin Covid-19 buatan dalam negeri, yakni vaksin Merah Putih. Riset dan pembuatan bibit vaksin Merah Putih dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekular Eijkman dan uji klinis serta produksi massal akan dilakukan oleh PT Bio Farma. Vaksin Merah Putih ini diproduksi dari isolat virus corona SARS-CoV-2 yang menular di Indonesia, sehingga diharapkan ampuh membentuk antibodi terhadap Covid-19.