Rabu 09 Sep 2020 14:24 WIB

Maksimalkan Fungsi Kostratani, BPP di Pesawaran Ikuti PLEK

Petani dinilai harus tahu pengelolaan keuangan.

Sebanyak 24 petani dari sejumlah BPP di Pesawaran mengikuti Pelatihan Literasi Edukasi dan Keuangan (PLEK), Rabu (9/9), di BPP Kedondong.
Foto: dokpri
Sebanyak 24 petani dari sejumlah BPP di Pesawaran mengikuti Pelatihan Literasi Edukasi dan Keuangan (PLEK), Rabu (9/9), di BPP Kedondong.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Guna memaksimalkan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani, sebanyak 24 petani dari sejumlah BPP di Pesawaran mengikuti Pelatihan Literasi Edukasi dan Keuangan (PLEK), Rabu (9/9), di BPP Kedondong. Ke-24 peserta itu berasal dari BPP Way Khilau 4 orang, BPP Kedondong 4 Orang, BPP Way Lima 4 orang.   

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan penguatan Kostratani harus dilakukan agar pengembangan pertanian bisa dilakukan secara maksimal.

"Kostratani adalah pusat dari gerakan pembangunan pertanian. Pusat dari kegiatan belajar petani dan tempat berkonsultasi. Oleh karena itu, BPP Kostratani harus dikelola dengan benar agar fungsinya bisa berjalan maksimal," tuturnya, Rabu.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan Kostratani harus diisi SDM-SDM berkualitas.

"Kalau ingin membangkitkan, atau membangun pertanian, maka harus lebih dahulu membangun SDM pertanian. Karena pengungkit terbesar untuk produktivitas pertanian adalah SDM pertanian, yaitu petani, penyuluh, petani milenial, poktan, juga gapoktan," katanya.

Kegiatan pelatihan PLEK dibuka Koordinator Jabatan Fungsional (KJF) Kabupaten Pesawaran, Sahono. Dalam arahannya, Sahono mengatakan, petani harus tahu pengelolaan keuangan, supaya petani bisa mengevaluasi apakah usaha yang dilakukan selama ini menguntungkan atau merugi.  

Jika merugi apa yang menjadi penyebabnya, sebaliknya jika ia untung bagaimana meningkatkanya, sehingga kesejahteraan bisa terwujud. "Pengelolaan keuangan yang tidak baik, bisa berdampak pada kerugian dan atau tidak maksimalnya hasil yang seharusnya di dapat petani," tutur Sahono. 

Konsultan Regional IPDMIP Pesawaran Ali Rukman, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan wujud pemenuhan atas tuntutan di era global. Sebab, pencatatan, analisis dan pengelolaan keuangan berbasis pada data adalah kebutuhan dalam menjalankan suatu usaha tanpa terkecuali usaha pertanian. 

"Ini era persaingan global, untuk memenangkannya petani harus memiliki satandar data yang berbasis pengetahuan yang dilakukan dengan penuh kesadaran," kata Ali Rukman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement