Rabu 09 Sep 2020 14:59 WIB

Usai Kalahkan Rogers di US Open, Osaka: Ini Pembalasan

Osaka akan melawan Jennifer Brady untuk memperebutkan satu tempat di final

Naomi Osaka
Foto: AP/Frank Franklin II
Naomi Osaka

REPUBLIKA.CO.ID, CINCINNATI — Unggulan keempat Naomi Osaka mengatasi petenis bukan unggulan Shelby Rogers secara straight set untuk mencapai semifinal US Open, Rabu (9/9) WIB, dan menyatakan itu sebagai "pembalasan" atas kekalahan sebelumnya.

Petenis Jepang juara US Open 2018 tersebut menyisihkan petenis AS berusia 27 tahun dengan kemenangan 6-3, 6-4, dalam waktu satu jam 20 menit di dalam Arthur Ashe Stadium.

Osaka (22), selanjutnya akan melawan unggulan 28 asal Amerika Jennifer Brady pada Kamis untuk memperebutkan satu tempat di final.

Kendati maju ke pertandingan babak delapan besar sebagai favorit, petenis peringkat sembilan dunia, Osaka mengaku khawatir saat melawan peringkat 93 dunia Rogers karena ia telah gagal mengalahkan dia dalam tiga pertemuan sebelumnya.

"Jujur saja, saya merasa dia lebih unggul karena saya tidak pernah mengalahkan dia," kata Osaka.

"Dan kenangan itu melekat di kepala saya sehingga saya menganggap ini sebagai sedikit pembalasan," tambahnya.

Osaka mengatakan kekalahan dari Rogers pada 2017 di lapangan tanah liat di Charleston telah meninggalkan "rasa yang tidak enak."

"Saya sangat gembira saya bisa memiliki sikap positif yang jauh lebih baik hari ini," jelasnya.

Brady (25), sebelumnya menyingkirkan unggulan 23 Yulia Putintseva dari Kazakhstan 6-3, 6-2.

Osaka, keturunan Haiti dan Jepang, berjalan memasuki lapangan mengenakan masker wajah bertuliskan George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata yang kematiannya dalam tahanan polisi pada Mei memicu protes di seluruh negeri.

Juara Australia Open 2019 itu mengenakan masker yang berbeda-beda untuk menghormati para korban ketidakadikan rasial dan kebrutalan polisi, sepanjang turnamen.

Ia sudah memakai masker yang bertuliskan nama Breonna Taylor, Elijah McClain, Ahmaud Arbery dan Trayvon Martin.

Setelah pertandingannya, Osaka ditunjukkan pesan video dari ibunda Martin dan ayah Arbery yang mengucapkan terima kasih atas dukungannya.

"Saya hanya berusaha keras untuk tidak menangis," kata Osaka ketika ditanya mengenai perasaannya ketika menyaksikan video tersebut.

"Sangat menyentuh bahwa mereka akan merasa tersentuh oleh apa yang saya lakukan. Bagi saya, saya merasa apa yang saya lakukan adalah bukan apa-apa. Ini adalah setitik dari apa yang bisa saya lakukan," tambahnya.

Osaka kemudian mencuit pada Twitter bahwa ia menangis setelah menyaksikan video itu lagi.

"Saya kerap bertanya-tanya apakah yang saya lakukan bergema dan menjangkau orang sebanyak yang saya harapkan. Dengan itu semua, saya berusaha untuk menahannya tapi setelah menyaksikan ini lagi saya menangis begitu banyak.

"Kekuatan dan karakter kedua orang tua ini di luar kemampuan saya," tulisnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement