REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terus menyiapkan kondisi fisik untuk menghadapi penyuntikan kedua sebagai relawan vaksin Covid-19. Ridwan Kamil berharap, semua proses uji klinis vaksin Sinovac ini bisa berjalan lancar.
“Kami terus menjaga kondisi, karena tanggal 14 september kami yang menjadi relawan vaksin akan dites kedua,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Makodam Siliwangi III, Kota Bandung, Rabu (9/9).
Seperti diketahui, ia menuntaskan penyuntikan uji klinis calon vaksin tahap pertama di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jumat (28/8) lalu. Proses itu dilakukan bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kepala Kejati Jabar Ade Eddy Adhyaksa, dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Selama 14 hari setelah disuntik, Ridwan Kamil dan relawan lainnya, mengisi laporan suhu rutin dan anomali yang dirasakan tubuh secara rutin setiap hari. Ada sekitar sembilan potensi reaksi yang harus dilaporkan jika terjadi, dari gejala ringan sampai gejala agak berat.
“Mudah mudahan tes vaksin kedua, nanti selanjutnya diambil sampel darah sampai bulan Desember. Mohon doanya itu berhasil, sehingga kita bisa memproduksi dan memberikan vaksinasi kepada warga Jabar dan warga Indonesia,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil mengklaim bahwa ekonomi di Jawa Barat sudah mulai menggeliat, kecuali sektor yang masih rawan seperti kegiatan ekonomi di ruang dalam.
“Sekolah juga masih kita batasi. Dan kami sudah menerima cetak biru dari tim pemulihan ekonomi Jabar yang menerapkan konsep penthahelix. Nah hasil inilah yang akan kita disiplin kita melaksanakan, harapan kami Jabar di bulan Desember bisa tumbuh positif berapapun itu,” paparnya.
Emil mengatakan, salah satu yang menyemangati dirinya adalah, ia mengekspor ubi jalar ke Hongkong dari perkebunan di Kabupaten Bandung. Hal ini, mengindikasikan ekspor mulai bergerak lagi. "Kebutuhan pangan ternyata tangguh selama pandemi, sehingga kesejahteraan petani masih bisa terjaga dengan baik,” katanya.