REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP - RRI) Sungailiat Prov. Kepulauan Babel mengelar siaran dialog interaktif 75 tahun RRI dengan tema "RRI Maju Bersama Masyarakat Babel" berlangsung di studio mini RRI di lantai 4 kantor Gubernur, Rabu (9/9)
Dialog interaktif kali ini menghadirkan narasumber Gubernur Erzaldi Rosman, Kepala Stasiun RRI Sungailiat Agung Prasetya, Akademisi Bambang Ari Satria, dan Ketua KPID Babel Rusdiar.
Gubernur Erzaldi menilai, keberadaan RRI sebagai media milik bangsa sangat dibutuhkan di Indonesia, mengingat RRI sebagai alat perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga sampai saat ini RRI tepat pada tanggal 11 September 2020 akan memperingati hari jadi yang ke-75 tahun.
Berkat peran RRI, khususnya RRI Sungailiat Babel, dalam keragaman suku, ras, budaya, dan bahasa, membuat masyarakat hidup dengan harmonis.
"Yang pasti dengan berbagai warna yang ada di Provinsi Bangka Belitung, kebhinekaan, keharmonisan yang ada ini, tidak terlepas dari RRI. Perbuatan mereka sebagai alat pemersatu, sebagai benteng kehidupan berbangsa dan bernegara di negara kita," ungkap Gubernur Erzaldi.
Untuk itu, RRI tetap berusaha agar dapat menarik perhatian para pendengarnya, sehingga informasi dari RRI guna mencerdaskan anak bangsa dapat terwujud sesuai yang diharapkan.
"RRI sudah membuktikan diri, bahwa masyarakat membutukan informasi yang terbaru. Bebas dari hoaks ini yang penting dan RRI teruskan penyampaian berita kekinian yang dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Menurut Gubernur Erzaldi Rosman di era informasi yang tumbuhan pesat, RRI harus berinovasi sehingga dapat bersaing dengan media lain. Untuk itu infrastruktur di RRI harus canggih, jangan sampai disaingi oleh media elektronik lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala LPP RRI Sungailiat Babel, Agung Prasetya menegaskan, bahwa untuk saat ini RRI telah mengikuti teknologi informasi modern, sehingga RRI sebagai media milik bangsa yangmenjadi perekat NKRI selama 75 tahun pun terbukti.
"Secara teknologi maupun secara konten siaran, di 75 tahun RRI mengabdi untuk negeri sesuai dengan tema bangkit untuk Indonesia maju. Selain itu, RRI memiliki media online, ada visualnya, begitu juga teknologi informasi secara internal," ujarnya.
Walaupun demikian, RRI tidak bisa berdiri sendiri, peran Pemprov. Babel dan semua elemen masyarakat sangat diharapkan. "Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Babel, mulai September ini, RRI membangun tower dengan ketinggian 100 meter, sehingga dapat menjangkau siaran di seluruh Babel," ungkapnya.
"Perjalanan RRI di Babel mulai tahun 1966 sudah mengudara di Pangkalpinang, secara formal di tahun 1991, RRI sebagai media publik, kalangan akamidisi menilai RRI telah mampu menjembatani kepentingan publik dan kepentingan pemerintah," ungkap Akademisi Bambang Ari Satria.
Peran RRI sebagai fungsi edukasi dan sarana pendidikan yang bagus untuk mencerdaskan anak bangsa. Kalangan akademisi tentu terbantu dengan keberadaan RRI yang memiliki program "Belajar di RRI" sehingga kreativitas generasi muda tertuang di sini.
Di akhir siaran dialog interaktif, Gubernur Erzaldi Rosman mengucapkan selamat hari jadi RRI ke-75 tahun, semoga RRI mengudara sepanjang masa, sebagai media perekat NKRI. Selain itu, sebagai kado istimewa dari Gubernur Erzaldi, dalam waktu dekat ini Gubernur Erzaldi akan memberikan radio kepada masyarakat walaupun dalam jumlah terbatas.