REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengutarakan keinginannya untuk memperdalam hubungan bilateral dengan Turki. Dia menilai, sebuah dua kekuatan regional utama, Iran dan Turki selalu menjadi sasaran permusuhan.
Rouhani mengungkapkan Iran dan Turki selalu menikmati perdamaian serta persahabatan. "Hubungan Iran-Turki telah dibangun di atas fondasi yang kuat, dan kejadian yang tidak menguntungkan tidak pernah merusak hubungan bilateral," kata Rouhani saat berbicara di 6th Meeting of the Turkey-Iran High-Level Cooperation Council yang dilaksanakan secara virtual pada Selasa (8/9), dikutip laman kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA)
Dia menekankan hubungan Iran-Turki didasarkan pada lingkungan yang baik, nilai budaya yang sama, dan saling menghormati. Tak hanya itu, kedua negara pun memiliki kepentingan bersama, stabilitas, keamanan, serta perdamaian di kawasan.
Rouhani berharap pertemuan Turkey-Iran High-Level Cooperation Council dapat menguntungkan kedua negara dalam banyak hal. Sebelumnya Direktorat Komunikasi Turki mengatakan Turkey-Iran High-Level Cooperation Council akan dipimpin oleh Rouhani dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Selama pertemuan Dewan, semua aspek hubungan bilateral antara Turki dan Iran akan ditinjau, dan langkah-langkah yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kerja sama mengingat keadaan baru yang disebabkan oleh pandemi virus korona akan dibahas," kata Direktorat Komunikasi Turki dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Anadolu Agency.
Selain membahas hubungan bilateral, Turki dan Iran pun akan bertukar pandangan tentang isu-isu regional serta internasional.