Rabu 09 Sep 2020 18:39 WIB

Protokol Kesehatan di Ponpes Harus Dilaksanakan dengan Ketat

Protokol kesehatan di pesantren harus dilaksanakan dengan disiplin.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Protokol Kesehatan di Ponpes Harus Dilaksanakan dengan Ketat. Foto ilustrasi: Anggota polisi mengawal mobil ambulans di jalan masuk Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (2/9/2020). Penyekatan jalur menuju pondok pesantren diberlakukan pascakebijakan karantina massal guna mencegah penyebaran COVID-19 di klaster pondok pesantren.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Protokol Kesehatan di Ponpes Harus Dilaksanakan dengan Ketat. Foto ilustrasi: Anggota polisi mengawal mobil ambulans di jalan masuk Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (2/9/2020). Penyekatan jalur menuju pondok pesantren diberlakukan pascakebijakan karantina massal guna mencegah penyebaran COVID-19 di klaster pondok pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) Prof KH Didin Hafidhuddin mengatakan, dalam upaya pencegahan covid-19 secara meluas di pondok pesantren (ponpes) perlu dilaksanakan protokol kesehatan secara ketat

"Protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat dan disiplin. Bimbingan dari para Ustaz harus dilakukan secara berkesinambungan," kata Didin pada Rabu (9/9).

Baca Juga

Apabila cluster di pesantren semakin meluas maka diperlukan tindakan antisipasi dengan segera. Didin mengatakan, bahkan bila perlu dapat dilakukan penghentian kegiatan belajar, ponpes dapat bekerja sama dengan pemerintah setempat.

"Bila perlu diliburkan dulu sementara. Kita serahkan ke pondok-pondok masing dengan kerjasama dengan pemda-pemda dan Dinkes setempat," ucap Didin.

Sebelumnya terdapat ratusan santri dari ponpes Darussalam, Banyuwangi yang terpapar covid-19. Namun saat ini dikabarkan sejumlah santri telah pulih dari virus corona.

Berdasarkan laporan dari Kantor Kemenag Banyuwangi, semenjak awal Agustus 2020, beberapa santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung banyak yang mengeluh sakit. Selama 10 hari jumlahnya terus bertambah.

Para santri putri di rusunawa dan santri putra di bangunan SD. Karena banyak yang sakit, sebagian santri memilih untuk pulang. Namun, sebelum pulang mereka diwajibkan melakukan rapid tes di Puskesmas terdekat rumah mereka. Selanjutnya pada Ahad 16 Agustus 2020 dilakukan rapid tes massal di Pesantren Darussalam. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement