Rabu 09 Sep 2020 17:10 WIB

Gerindra Telah Rampungkan Struktur Kepengurusan 2020-2025

Ada sejumlah nama baru yang akan mengisi di kepengurusan Gerindra periode 2020-2025. 

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Gerindra telah merampungkan struktur kepengurusan partai untuk periode 2020-2025. Berkasnya sudah diserahkan kepada Kementerian Hukum dan HAM pada Selasa (8/9).

"Sudah disampaikan susunan kepengurusan DPP yang disusun oleh Pak Prabowo, terdiri dari dewan pembina, dewan pakar, penasihat, dan DPP," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/9).

Dia mengatakan, ada sejumlah nama baru yang akan mengisi di kepengurusan Gerindra periode 2020-2025. Termasuk adanya sosok muda yang akan mengisi posisi wakil ketua umum.

"Nanti akan diumumkan begitu keputusan SK menteri sudah di tangan," ujar Muzani.

Terkait SK dari Kemenkumham, dia belum tahu kapan akan diserahkan. Namun jika semuanya berjalan baik, SK akan diserahkan pada pekan ini.

"Secepatnya, asal semua dokumen lengkap akan segera diambil keputusannya. Mudah-mudahan minggu ini," ujar Muzani.

Sebelumnya Partai Gerindra menggelar Kongres Luar Biasa di Hambalang, Bogor, Sabtu (8/8) lalu. Dalam kongres tersebut Prabowo Subianto kembali terpilih sebagai ketua umum Partai Gerindra dan menunjuk Ahmad Muzani sebagai sekretaris jenderal (Sekjen) partai Gerindra. Prabowo juga dipercaya menjadi formatur tunggal dalam menentukan kepengurusan Partai Gerindra 2020-2025. 

Sebelumnya, Partai Gerindra akan segera mengumumkan susunan kepengurusan Partai Gerindra 2020-2025 dalam waktu dekat. Hal tersebut disampaikan politikus Partai Gerindra Habiburokhman. 

"Saya barusan bersama Pak Dasco dengan Pak Muzani, Pak Prasetyo, Sugiono menyerahkan susunan kepengurusan ke pak menteri (Menkumham). Barusan tadi sebelum ke sini sudah diserahkan," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/9). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement