Rabu 09 Sep 2020 17:15 WIB

Australia Mundur dari Piala Thomas dan Uber

Mundurnya Australia menambah deretan negara-negara yang memutuskan tak ambil bagian

Indonesia kembali gagal merebut Piala Thomas dan Uber.
Indonesia kembali gagal merebut Piala Thomas dan Uber.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional bulu tangkis Australia memutuskan mundur dari Piala Thomas dan Uber 3-11 Oktober di Aarhus, Denmark. Australia menyusul langkah Thailand yang lebih dulu memutuskan mundur.

CEO Asosiasi Bulu Tangkis Australia Jamie Parsons mengatakan bahwa kebijakan pembatasan perjalanan di beberapa negara bagian di Australia serta keselamatan pemain menjadi alasan mereka tak mengirimkan atletnya pada kejuaraan beregu bulu tangkis paling bergengsi itu tahun ini.

Baca Juga

“Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi karena adanya (pembatasan) perjalanan internasional serta alasan kesehatan dan keselamatan para pemain dan semua staf tetap yang terpenting,” ujar Parsons dikutip laman resmi Badminton Australia, Rabu (9/9).

“Sayang sekali, tim Australia tidak dapat berpartisipasi dalam acara tahun ini,”

“Banyak pemain kami juga yang tinggal di negara bagian dan masih menghadapi pembatasan karena COVID-19,” katanya lagi.

Tim Thomas Australia bergabung bersama China, Taiwan,dan Prancis, sedangkan tim Uber berada satu grup bersama Korea Selatan, Indonesia, dan Malaysia. Keduanya sama-sama menghuni Grup B.

Mundurnya Australia menambah deretan negara-negara yang memutuskan tak ambil bagian dalam kejuaraan bulu tangkis beregu putra dan putri terakbar itu.

Sebelumnya, Thailand dan Taiwan telah lebih dulu menyatakan bahwa mereka tak akan mengirim atletnya ke Denmark lantaran khawatir dengan kondisi pandemi COVID-19.

Asosiasi Bulu Tangkis Thailand beralasan bahwa mereka tak memiliki pemain yang cukup untuk berlaga dalam sebuah turnamen beregu setelah sejumlah pemain kunci mereka memutuskan untuk tidak berangkat ke Denmark karena khawatir dengan situasi COVID-19.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement